Sukses

Tekan Kecelakaan, Polres Bogor Tes Urine Sopir Bus

Selain melakukan tes kesehatan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kendaraan yang akan digunakan saat mudik.

Liputan6.com, Bogor - Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas saat arus mudik lebaran, Jajaran Polres Bogor beserta DLLAJ Kabupaten Bogor menggelar pemeriksaan terhadap kendaraan bus dan juga sopir bus. Salah satunya dengan melakukan tes urine terhadap para sopir bus.

Belasan sopir bus antar kota yang berada di Terminal Bus Cibinong, Kabupaten Bogor menjalani tes kesehatan, seperti dicek tekanan darah serta dites urinr. Tujuannya untuk mengetahui apakah sopir bus tengah berada di bawah kendali alkohol ataupun obat-obatan terlarang.

Tes kesehatan ini juga untuk memastikan para sopir bus dalam keadaan siap untuk mengantarkan para pemudik dengan aman. Dari hasil tes, semua sopir bus dinyatakan sehat dan tak ada yang tengah berada di bawah kendali alkohol maupun obat-obatan terlarang.

Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto mengatakan pengecekan ini dilakukan untuk memperkecil potensi kecelekaan saat mudik. "Biasanya kendaraan yang tak layak dan pengemudi yang tak siaplah yang menjadi faktor penyebab kecelakaan," katanya di Terminal Cibinong, Bogor, Senin (21/7/2014).

Selain itu, lanjut Kapolres Bogor, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan di beberapa terminal lainnya di wilayah Kabupaten Bogor. Dirinya mengimbau pengelola PO bus untuk melakukan persiapan dengan baik untuk melayani para pemudik agar bisa meminimalisir kecelakaan.

Selain melakukan tes kesehatan, pemeriksaan juga dilakukan terhadap kendaraan yang akan digunakan saat mudik. Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor Soebiantoro menuturkan pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap beberapa kendaraan.

Pengecekan yang dilakukan atara lain kelengkapan bus seperti rem, lampu sen, lampu utama, klakson, uji bodi dan ban. Untuk ban, khususnya ban vulkanisir pihaknya masih boleh memperbolehkan, asal tingkat toleransinya mencapai 80 persen.

"Imbauan bagi para pengelola bus untuk menyediakan bus yang layak jalan dan gunakan tarif yang resmi," pungkas Soebiantoro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.