Sukses

5 Jenderal di Balik Kekuatan Jokowi dan Prabowo

Ada beberapa jenderal bintang empat yang sudah purnawirawan masuk dalam kedua kubu.

Liputan6.com, Jakarta - Pilpres 2019 dengan dua pasangan calon, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan berlangsung sengit. Kedua pasangan sama-sama punya pendukung dari latar belakang militer.

Ada beberapa jenderal bintang empat yang sudah purnawirawan masuk dalam kedua kubu. Jenderal-jenderal itu akan jadi kekuatan bagi Prabowo dan Jokowi dalam Pilpres 2019.

Berikut ini nama-nama mantan jenderal yang menjadi kekuatan Jokowi dan Prabowo dalam Pilpres 2019:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Moeldoko

Dalam kubu Jokowi ada mantan Panglima TNI Moeldoko. Bahkan Moeldoko ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Nasional Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin. Masuknya Moeldoko diharapkan memberi dampak positif untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Moeldoko adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018. Ia pernah menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.

3 dari 6 halaman

2. Luhut Binsar Pandjaitan

Di barisan Jokowi selain Moeldoko ada Luhut Binsar Panjaitan. Ia adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.

Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

Meski tidak masuk dalam tim pemenangan kampanye, banyak orang menyebut Luhut adalah orang dekat Jokowi. Dalam berbagai kesempatan, Luhut paling vokal jika ada yang mengusik pemerintahan Jokowi.

4 dari 6 halaman

3. KSAL Laksamana (Purn) Marsetio

Bintang empat dari angkatan laut juga ada. KSAL Laksamana (Purn) Marsetio juga diketahui masuk dalam tim pemenangan Jokowi.

Marsetio dipercaya sebagai Dewan Pengarah tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Prestasinya di dunia militer cukup banyak. Ia menjabat Kepala Staf Angkatan Laut pada 17 Desember 2012 sampai 31 Desember 2014. Marsetio juga merupakan lulusan terbaik AAL Bumimoro, Surabaya, pada tahun 1981.

5 dari 6 halaman

4. Djoko Santoso

Sementara di kubu Prabowo ada Djoko Santoso. Ia adalah mantan Panglima TNI. Bahkan Jenderal Djoko akan menjadi ketua tim pemenangan kampanye Prabowo-Sandi.

Setelah pensiun dari dunia militer, Djoko Santoso terjun ke dunia politik. Saat ini ia merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Djoko Santoso menjadi Panglima TNI pada 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.

Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).

6 dari 6 halaman

5. Susilo Bambang Yudhoyono

Terakhir ada nama Susilo Bambang Yudhoyono. Dia memiliki banyak pengalaman. Plus sebagai Presiden Indonesia ke-6. Pengalaman SBY yang pernah dua kali memenangkan Pilpres akan menjadi poin tersendiri di kubu Prabowo.

Pada Pilpres 2019, Partai Demokrat secara resmi mendukung Prabowo-Sandi. Prabowo sendiri telah meminta SBY menjadi mentornya di Pilpres 2019.

Pada tahun 1973, SBY lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Periode 1974-1976, dia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, dia belajar di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) Amerika Serikat.

Reporter : Syifa Hanifah

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.