Sukses

Kapten Timnas AMIN Ungkap Lumbung Suara Anies-Cak Imin: Jakarta, Jabar, Jatim hingga Sulawesi

Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah yang menjadi basis pemilih AMIN di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Liputan6.com, Jakarta Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah yang menjadi basis pemilih AMIN di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Lumbungnya secara jelas DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jatim, Sumatera, sebagian Kalimantan, dan seluruh Sulawesi. Itu kira-kira lumbung Anies," kata Syaugi di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).

Meski begitu, Syaugi menjelaskan Timnas AMIN juga berupaya menggaet pemilih di daerah-daerah lain.

Cara itu, kata dia, dilakukan dengan mengerahkan 'Gerakan Rakyat' yang terdiri dari berbagai elemen pendukung AMIN.

"Harapannya, dengan Gerakan Rakyat ini bisa menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Makanya kemarin kita melakukan gerakan rakyat yang ini sampai di 88 titik di seluruh Indonesia," ucap Syaugi.

"Kalau sebelumnya provinsi, setelah itu 88 dapil titik tadi, dan kemudian kita akan menuju ke kabupaten sampai ke bawah sampai ke bawah," lanjut dia.

Syaugi berharap Gerakan Rakyat bakal mampu membantu pemenangan AMIN di pilpres 2024. Gerakan Rakyat, kata dia, menjadi pasukan terdepan pasangan AMIN.

"Dari situ kita maksimalkan partisipasi pemilih 70-80 kita tingkatkan itu dengan gerakan rakyat tadi kentongan supaya orang berpartisipasi untuk memilih," ujar Syaugi.

Dia mengatakan, Gerakan Rakyat bakal turun langsung ke lapangan untuk memastikan daerah mana saja yang menjadi lumbung suara AMIN.

"Dari partisipasi pemilih yang tinggi, kita tahu di situ lumbung AMIN. Gerakan Rakyat ini akan turun sampai ke bawah, sehingga kita harapkan pada lumbung Anies dan Muhaimin bisa mendapatkan suara yang tertinggi," kata Muhammad Syaugi Alaydrus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Anies Tak Khawatir Elektabilitasnya Selalu Rendah, Singgung Pilgub DKI Jakarta 2017

Calon presiden Anies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lain yang berlaga di pemilu 2024.

Menurut Anies, survei yang menempatkan dirinya di urutan paling akhir sudah pernah dialaminya saat pilgub DKI Jakarta 2017.

"Dari dulu waktu kita pilkada, betul kan? Insyaallah ini semua atas izin Allah, kita berikhtiar, kita berusaha, tapi kita berusaha untuk apa? Untuk menjelaskan pada masyarakat," kata Anies Baswedan di Jalan Diponegoro No 10 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

"Saya kan dari dulu selalu bilang, bagi saya yang penting sensus 14 Februari. Itu yang paling penting," sambungnya.

Melihat situasi sekarang, mantan Gubernur DKI ini menawarkan kepada masyarakat perubahan. Menurutnya, akhir-akhir ini semakin banyak masyarakat yang ingin adanya perubahan.

"Apakah kondisi sekarang mau diteruskan atau kondisi sekarang mau perubahan? Kalau mau perubahan, ini yang kami tawarkan perubahan. Jadi menurut saya hari-hari ini makin banyak masyarakat yang menyadari memang kita perlu perubahan," kata Anies.

3 dari 4 halaman

Anies: Ambil Sikap, Tentukan Masa Depan Bangsa

Anies Baswedan meminta masyarakat tidak golput di pemilihan umum (pemilu) 2024. Pasalnya, kata Anies, kemenangan pemilu ditentukan oleh suara mereka yang memilih.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam acara "13 Tahun Mata Najwa: Bergerak, Bergerak, Berdampak" di Graha Bakti, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023).

"Ketika kita memutuskan untuk melakukan pemilu, maka yang diuntungkan adalah suara yang memilih. Mereka yang tidak datang tidak diperhitungkan suaranya," kata Anies.

Anies mencontohkan, ketika sebuah pemilu yang datang memilih hanya 40 persen dan 60 persen sisanya tidak memilih atau golput. Maka, kata dia, mereka yang tidak datang untuk memilih tidak diperhitungkan suaranya.

"Jadi kalau sebuah pemilu yang datang hanya 40 persen, yang 60 persennya tidak memilih, tidak kemudian pemilunya batal. Keputusannya ditentukan oleh yang 40 persen," ucap dia.

Rakyat Jangan Jadi Penonton

Terutama, kata Anies pilihan golput tidak disarankan bagi anak muda. Sebab, menurut Anies, anak muda punya berbagai tantangan di era saat ini.

"Kalau (golput) itu tidak menjadi pilihan (menentukan pemilu) mengapa kita menjadi penonton. Apalagi anak muda, apalagi ada soal pengangguran, ada soal biaya sekolah yang mahal, biaya pendidikan yang tinggi kenapa kita diamkan," ujar dia.

Anies menyarankan, agar masyarakat melihat pemimpin berdasarkan ide-ide yang dibawa. Pilihan, kata dia, lebih mudah diambil apabila para calon telah dikenal lewat ide dan aspirasinya.

"Jadi, untuk itu saya katakan, daripada menonton, ambil sikap. Datang, memilih, dan menentukan masa depan," kata Anies.

4 dari 4 halaman

Anies Minta Masyarakat Bandingkan Rekam Jejak Capres-Cawapres 2024

Anies Baswedan mengatakan pilpres 2024 bisa berlangsung guyub bila masyarakat sebagai pemilih bersikap rasional dalam menentukan pilihan.

"Apa itu rasional? Rasional itu rasio, perbandingan. Memilih dengan perbandingan artinya rasional," ujar Anies Baswedan usai menghadiri 13 Tahun Mata Najwa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu, 19 November 2023.

Menurut dia, cara itu dapat dilakukan masyarakat dengan banyak melihat rekam jejak kandidat capres-cawapres yang menjadi peserta untuk pilpres 2024. Dia meminta masyarakat untuk membandingkan rekam jejak itu satu sama lain.

"Bagi masyarakat luas lihat perbedaan, rekam jejak, apa yang pernah dikerjakan, dibuat, prestasi yang pernah dibuat, gagasan yang pernah dimunculkan, bagaimana gagasan jadi kenyataan, itu dibandingkan," terang Anies Baswedan.

Dia menilai, dengan bersikap rasional, masyarakat bakal lebih rileks dan tidak mudah tersulut emosi dengan berbagai perbedaan pendapat dan pilihan.

"Kalau udah rasional, nggak emosional. Rileks, tenang, kenapa? Ya tinggal bandingin aja kok. Jadi bandingin itu, ada yang punya rekam jejak panjang, ada yang tidak, ada yang punya karya banyak ada yang tidak bandingkan aja," kata Anies.

Anies menilai, cara itu bakal efektif menghadirkan pilpres yang guyub karena tukar pikiran dan gagasan serta melihat rekam jejak masing-masing pasangan calon telah dilakukan masyarakat sebagai pemilih.

"Dari situ rileks karena tidak ada unsur tidak rasional," jelas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.