Sukses

Koalisi Indonesia Maju Sepakat Lanjutkan Program Jokowi

Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkomitmen melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh pemerintahan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Koalisi Indonesia Maju (KIM) berkomitmen melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikan oleh bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah menggelar pertemuan dengan pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel pada Jumat malam (13/10/2023).

Prabowo mengatakan pertemuan delapan partai koalisi membahas perkembangan politik, termasuk cawapres. Saat itu, ketua umum maupun sekjen dari masing-masing partai menyampaikan pandangan.

"Dan terjadi suatu kesepakatan secara garis besar, terutama menyangkut arah perjuangan, kemudian garis besar program yang diperjuangkan," ujar Prabowo.

"Bahwa kita dengan menamakan diri kita Koalisi Indonesia Maju, kita tidak malu-malu, kita terang-terangan mengatakan bahwa kita berkomitmen, bertekad untuk melanjutkan arah pembangunan yang dirintis oleh pendahulu-pendahulu kita, terutama pondasi yang solid yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," sambung Prabowo.

Prabowo mengaku telah memahami betul arah pembangunan yang diinginkan oleh Presiden Jokowi. Terlebih, sebagian besar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Dengan strategi-strategi yang beliau kumandangkan, kita sudah pahami karena sebagian besar dari kita adalah anggota kabinet beliau. Dan kita bulatkan tadi, bulatkan kesepakatan itu sehingga kita tidak ada lagi keragu-raguan. Kita ternyata kita sudah mencapai semacam soliditas team work yang sangat kokoh," ujar Prabowo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Prabowo Makin Kuat Didukung Jokowi dan SBY

Elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat untuk menghadapi jelang pilpres 2024. Semakin kuatnya elektabilitas Prabowo diyakini lantaran mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, meyakini adanya keakraban yang terlihat kala Presiden Jokowi, Prabowo dan SBY berada di satu tempat saat acara Parade Senja HUT ke-78 TNI di Kementerian Pertahanan belum lama ini menunjukkan adanya sinyal dukungan yang kuat.

Ujang menilai kehangatan dan juga komunikasi politik yang ketiga tokoh itu bangun menunjukkan adanya dukungan.

"Ini kelihatannya tanda–tanda dukungan yang kuat dari Presiden ke-6 SBY dan Presiden ke-7 Jokowi sebagai sesuatu yang positif bagi Prabowo, ada tanda–tanda arah angin sinyal semakin kuat jelang pilpres 2024 untuk Prabowo," kata Ujang dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).

Ujang juga meyakini adanya dukungan dari Jokowi dan SBY kian mengokohkan elektabilitas Prabowo menuju pilpres 2024. Berdasarkan dari hasil survei terbaru yang dirilis Poltracking Indonesia periode 3-9 September 2023, Prabowo masih berada di urutan pertama dalam simulasi tiga nama capres.

Dari simulasi tiga nama capres, Prabowo sukses mengantongi dukungan sebesar 38,9 persen. Diikuti capres PDIP Ganjar Pranowo dengan 37,0 persen dan capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan total dukungan mencapai 19,9 persen.

Selain unggul di simulasi tiga nama, Prabowo juga masih perkasa jika pilpres berlangsung dalam dua putaran serta diadakan skema head to head. Jika yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo melawan Anies, maka total elektabilitas keduanya terpaut jauh.

Prabowo berhasil mendapatkan total dukungan tertinggi dengan 51,2 persen, sedangkan Anies 28,3 persen. Angka tersebut semakin menunjukkan jika Anies memiliki selisih yang tinggi sebesar 22,9 persen dari Prabowo.

Selaras dengan hal tersebut, bila berhadapan dengan Ganjar pada putaran kedua, bisa dipastikan Prabowo masih terlalu tangguh. Di dalam survei yang sama, Prabowo berhasil mengantongi dukungan dengan 46,1 persen suara, diikuti Ganjar dengan 39,8 persen.

Adapun selisih di antara kedua nama tersebut adalah sebesar 6,3 persen. Oleh karena itu, Ujang menerangkan adanya kebersamaan yang belakangan ini terlihat antara Presiden Jokowi dengan SBY dan terbaru dengan Prabowo semakin menguatkan adanya sinyal dukungan menjelang pilpres 2024.

Ujang menyimpulkan, dukungan tersebut semakin memperbesar peluang Prabowo untuk bisa memenangkan pilpres 2024 mendatang.

"Dalam konteks kebersamaan itu, penting bisa jadi sinyalemen dukungan Jokowi kepada Prabowo. ini tentu sesuatu yang bagus ketika dua kali bertarung di pilpres 2024 harus menang dan dukungan dari banyak pihak masyarakat Indonesia. Artinya, mereka kompak arah dukungan ke Prabowo Subianto untuk menang jadi presiden ke-8 RI," pungkas Ujang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.