Sukses

Anies Sambangi Ponpes Tebuireng, Perkuat Sanad Keilmuan

Kedatangan Anies Baswedan ke Tebuireng merupakan agenda penting. Anies disebut tidak sekedar bersilahturahmi.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).

Kedatangan Anies, diterima Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Kikin Abdul Hakim dan Ibu Nyai Lelly Lailiyah. Ada pula Gus Fahmi Hadziq, Gus Riza, Gus Didik, dan Gus Mirza. Di tempat bersejarah bagi kalangan Nahdliyin ini, Anies menyebut, seperti pulang ke rumah.

"Kami bersyukur bisa menyambung tali silaturahmi dengan keluarga besar Tebuireng. Bertemu dengan KH Kikin dan Ibu Nyai Lelly," kata Anies Baswedan.

Anies pernah mondok di Pabelan kepada KH Hammam Jakfar, Magelang. KH Hammam Jakfar menguasai ilmu agama karena mondok di Pesantren Tebuireng. Anies merasa menyambung kembali sanad keilmuannya.

Pondok Pesantren Tebuireng merupakan pesantren yang berdiri pada tahun 1899 M. Pesantren yang didirikan oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari itu sangat familiar tidak hanya bagi masyarakat Jombang, tapi juga dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

KH Nasirul Mahasin Nursalim yang juga kakak kandung Gus Baha yang ikut mendampingi Anies ke Tebuireng berujar, kedatangan Anies ke Tebuireng merupakan agenda penting. Anies disebut tidak sekedar bersilahturahmi.

"Pak Anies datang ke sini tentu tidak hanya untuk bersilaturahmi, tapi juga menguatkan sanad keilmuan beliau sebagai tokoh yang pernah menimba ilmu pada guru yang belajar di Tebuireng," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anies Baswedan Singgung Hukuman bagi Koruptor: Dimiskinkan, Ambil Hartanya, Itu yang Ditakuti

Bacapres Anies Baswedan mengatakan demokrasi yang sehat itu ditandai dengan tidak adanya korupsi. Oleh sebab itu, kata Anies Baswedan, korupsi di Indonesia harus diberantas.

Hal ini disampaikan Anies dalam Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia, Depok bertajuk, Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan, Selasa (29/8/2023). 

"Dalam demokrasi yang sehat ini ada unsur salah satu unsur penting dalam good governance adalah bagaimana korupsi bisa di hilangkan," kata Anies.

Menurut dia, korupsi ada tiga meliputi, korupsi karena kebutuhan, korupsi karena keserakahan, dan korupsi karena sistem. Masing-masing, kata dia bisa harus dicari solusi pemberantasannya.

Dia menyampaikan, korupsi karena kebutuhan biasanya muncul karena gaji yang tidak cukup. Oleh sebab itu, kata dia sistem remunerasi atau pemberian insentif pada karyawan harus diperbaiki.

Sedangkan, korupsi karena keserakahan lebih berat karena biasanya dilakukan tanpa batas. Dia menilai koruptor mestinya dijerat dengan hukuman yang menjerakan.

"Ketika ada hukuman yang menjerakan, maka hukuman yang menjerakan itu akan meredam greed dan itu akan menjadi rasa takut. Tapi kalau hukuman tidak menjerakan, maka keserakahan akan mencari jalannya," ungkap Anies.

Anies menilai, hukuman yang paling menjerakan bagi koruptor ialah dengan dimiskinkan. Semua harta milik koruptor harusnya dikuras untuk menghadirkan rasa takut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.