Sukses

PSI Akan Gelar Kopdarnas, Belum Tentu Putuskan Dukungan untuk Prabowo

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan, partainya akan mengadakan konsolidasi nasional dengan para Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di seluruh Indonesia. Adapun, Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) ini akan diselenggarakan pada 22 Agustus 2023.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan, partainya akan mengadakan konsolidasi nasional dengan para Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di seluruh Indonesia. Adapun, Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) ini akan diselenggarakan pada 22 Agustus 2023.

"Jadi semua pengurus akan berkumpul diwakilkan oleh DPW mereka, dan akan ada mendengarkan rekomendasi dari DPW," kata Giring di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Terkait dengan penentuan calon presiden yang akan diusung PSI di Pemilu 2024, Giring masih irit bicara. "Kita lihat nanti," jelas dia.

Sementara, Plt Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka mengisyaratkan dukungan akan diberikan ke Prabowo. Salah satunya karena memiliki kecocokan.

"Kalau cocok kan belum tentu langsung jadian kan. Kita penjajakan dulu, kita lihat dulu, tapi yang jelas ojo kesusu," kata dia.

Sebelumnya, Isyana menyebut arah dukungan calon presiden menunggu arahan Presiden Joko Widodo. Karena PSI ingin mendukung calon presiden yang melanjutkan program Jokowi.

"Seperti yang sudah diketahui, tokoh yang kami kagumi adalah Pak Jokowi. Siapapun yang akan meneruskan tongkat kepemimpinan Pak Jokowi haruslah sosok yang bisa melanjutkan program-program Pak Jokowi. Oleh karena itu, PSI siap bergerak sesuai dengan arahan Pak Jokowi," jelas dia.

Diketahui, PSI telah mendeklarasikan melalui proses Rembuk Rakyat untuk mencari sosok bakal capres yang didukung di Pemilu 2024. Hasilnya, PSI telah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PAN dan Golkar Lebih Nyaman dengan Prabowo

Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto.

Berlokasi di tempat bersejarah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat, momentum yang berlangsung Minggu, 13 Agustus 2023, itu dapat dimaknai dari pelbagai sudut.

Analis politik Arifki Chaniago mengatakan, Partai Golkar dan PAN memiliki histori dengan Prabowo. Apalagi Golkar merupakan partai Prabowo sebelum mendirikan Gerindra. Sedangkan PAN adalah partai yang punya sejarah panjang dengan Prabowo saat pilpres 2014 dan 2019.

"Golkar dan PAN ini lebih merasa nyaman dengan Prabowo karena sama-sama punya sejarah. Dalam koalisi politik, ini cukup penting," ujar Arifki dalam keterangan pers diterima, Senin (14/8/2023).

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini meyakini, sejarah panjang PAN dan Golkar tidak ditemukan jika merapat dengan koalisi Ganjar. Meskipun anggota koalisi pendukung Ganjar adalah pendukung pemerintahan Jokowi.

"Arah dukungan yang diberikan oleh PAN dan Golkar punya arti sendiri ke mana arah KIB itu sebenarnya," ujar Arifki.

Mengingat ke belakang, lanjut Arifki, Golkar dan PAN diketahui pernah bersama-sama mendukung Prabowo di pilpres 2014. Tetapi, saat itu situasinya dua partai tersebut berlawanan dengan Jokowi.

Namun, pada pilpres 2024, semua partai pendukung Prabowo adalah bagian dari pemerintahan Jokowi seperti PKB, Gerindra, PAN, dan Golkar.

"Meski dukungan politik ini tidak terbuka sebagai arah dan sikap politik Jokowi. Secara tidak langsung, partai-partai yang mendukung Prabowo bisa disinyalir sebagai bentuk dari kode yang diberikan Jokowi," kata Arifki.

Arifki mengungkapkan analisisnya turut diperkuat sejumlah tanda. Tanda paling nyata adalah hadirnya dukungan relawan Jokowi, seperti Pro Jokowi (Projo) yang memiliki kecendrungan ke Prabowo dan Jokowi Mania (JoMan) yang berbalik badan dari Ganjar Pranowo kini menjadi tim pemenangan Prabowo Subianto.

Arifki percaya, situasi politik bakal lebih panas jika kandidat yang bertarung hanya dua pasang, Prabowo dan Ganjar. Namun sebaliknya, pertarungan akan menjadi liar jika Anies berhasil memastikan tiket ke gelanggang.

"Karena kompetisi tiga pasang bakal sulit mengarahkan angin politik ke pihak lawan," kata Arifki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.