Sukses

Peluang Ganjar Menang di Pilpres 2024 Lebih Besar Jika Dipasangkan dengan Airlangga Ketimbang Erick Thohir

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consultong Pangi Syarwi Chaniago menilai jika Ganjar Pranowo memilih Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden maka peluang menang Pilpres 2024 semakin besar.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consultong Pangi Syarwi Chaniago menilai jika Ganjar Pranowo memilih Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden maka peluang menang Pilpres 2024 semakin besar. Ketimbang Ganjar dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Pangi menilai peluang menang pasangan Ganjar-Airlangga lebih besar karena Menko Perekonomian itu memiliki partai Golkar. Sementara Erick Thohir tidak memiliki partai sebagai mesin politik.

“Erick bukan kader partai, enggak punya mesin partai, hanya mengandalkan figur dan logistik. Figur dan logistik dalam pilpres enggak ada jaminan juga," ujar Pangi di Jakarta, Kamis, (9/3/2023).

Sementara jika Airlangga maju sebagai cawapres, maka otomatis mesin partai tetap berjalan. "Akan lebih kuat memenangkan ketua umumnya, Golkar akan berjuang karena itu kader mereka," imbuhnya.

Secara survei, elektabilitas Ganjar dan Erick memang unggul. Tetapi hasil yang dikeluarkan survei belum merekam kekuatan mesin partai.

"Kalau mesin parta kan enggak mungkin juga bergerak kalau Ganjar-Erick. Kenapa? Karena enggak ada nyangkut dengan Golkarnya. Nah kalau ada Airlangga kan pasti mesin partai bergerak, berikhtiar untuk berupaya menangkan Ganjar dan Airlangga," kata Pangi.

Selain itu, kata dia, Golkar juga masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sehingga dapat menambah kekuatan mesin dari PAN dan PPP.

"Kalau PAN usung Ganjar-Erick ya nggak ada kader yang dari KIB. Itu yang jadi persoalan. KIB kan ini 3 partai yang berkoalisi. Paling besar itu Golkar, kemudian PAN dan PPP," kata Pangi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Peluang PDIP Merapat, Kekuatan KIB Makin Besar Jika Usung Duet Ganjar-Erick

Kekuatan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi semakin besar jika mengusung duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab ada peluang PDI Perjuangan (PDIP) bergabung bersama koalisi tersebut.

Hingga saat ini, PDIP masih belum juga menentukan sikap dalam menghadapi Pilpres 2024, termasuk mengumumkan siapa yang akan diusung menjadi Capres-Cawapres. Kendati elektabilitas Ganjar Pranowo yang merupakan kader senior PDIP selalu tertinggi di bursa Capres 2024.

Sementara dua anggota KIB yakni PAN dan PPP telah memberikan sinyal kuat bakal mengusung duet Ganjar-Erick di Pilpres mendatang. Dua nama tersebut pun akan dibawa ke meja perundingan KIB, yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.

Pengamat Politik sekaligus Founder Perfekto untuk Indonesia, Amir Faisal menuturkan, duet Ganjar-Erick merupakan pihak yang akan berpihak pada keberlanjutan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Duet ini juga berpotensi menjadi perajut koalisi antara KIB dengan PDI Perjuangan.

“Kolaborasi Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sangat diterima di kalangan partai. Duet Ganjar-Erick berpeluang terjadi di Pilpres 2024. Jika KIB sepakat mengusung calon pasangan ini dan Ganjar Pranowo mendapat restu dari Megawati, maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadi koalisi besar antara PDI Perjuangan dengan KIB,” ujar Amir dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/3/2023).

Ia mengatakan, akan menjadi koalisi besar jika KIB memutuskan bergabung dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Koalisi ini juga sangat potensial untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang jika berkaca dari hasil Pemilu 2019 lalu.

“Jika koalisi ini terbentuk maka akan menjadi kekuatan politik yang cukup besar dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024, berkaca pada hasil Pemilu 2019, perolehan suara, PDI Perjuangan 19,33 persen, Golkar 12,31 persen, PAN 6,84 persen dan PPP 4,52 persen,” ujar Amir.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.