Sukses

Toyota Indonesia Ngarep Subsidi Kendaraan Listrik Cepat Diterbitkan

Pemerintah berencana memberikan insentif guna merangsang penjualan kendaraan listrik. Besarannya cukup lumayan, subsidi Rp 80 juta untuk mobil listrik dan Rp 40 juta untuk tipe hybrid.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana memberikan insentif guna merangsang penjualan kendaraan listrik. Besarannya cukup lumayan, subsidi Rp 80 juta untuk mobil listrik dan Rp 40 juta untuk tipe hybrid. Toyota Indonesia sebagi pabrikan yang memiliki produk mobil listrik dan juga hybrid turut merespons rencana ini.

"Pertama kami mengapresiasi karena pemerintah dalam tanda kutip ingin memberikan support terhadap elektrifikasi di Indonesia dan yang kita senang tidak hanya mobil BEV, Hybrid juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan subsidi. Tetapi sekarang ini yang kita harus tunggu bahwa bagaimana aturannya atau teknisnya. Karena katanya harus CKD, nah (lokal konten) CKD-nya harus berapa," terang Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di sela media test drive Toyota Kijang Innova Zenix di Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/12/2022).

Menurutnya, rencana subsidi untuk pembelian mobil baru ini memiliki kemiripan dengan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) beberapa waktu lalu.

"Ini mirip dengan ppnbm nanti kira-kira yang diberikannya di mana. Lalu contoh di internal kita diskusi itu yang dipotong yang mana karena kan PPnBM-nya saja sudah kecil sudah di bawah 10 persen, kalau Rp 40 juta itu kan lebih besar dari 10 persen. Jadi mai potong yang mana?" kata Anton.

Oleh karena itu, pihaknya harus mengecek kembali segala sesuatunya sembari menunggu waktu penerapannya. Namun yang pasti Toyota Indonesia mendukung pemerintah untuk subsidi ini dan berharap aturan tersebut bisa segera diterbitkan.

"Karena ini sudah disampaikan di publik, jadi sebenarnya lebih cepat lebih baik karena kan sudah ada komentar konsumen jadi menunggu atau jadi ragu-ragu dan tadi saya tanya ke teman-teman itu ada walaupun tidak semua ataupun belum banyak tetapi ada konsumen yang mulai bertanya-tanya apakah sebaiknya menunggu atau tidak," bebernya.

"Namanya aturan, apapun support subsidi pasti kami terima kasih tapi kami juga butuh kalau bisa ada semacam kelanjutan dari detailnya jadi kita bisa menyiapkan segera untuk semua, mulai dari konsumennya, dealernya, hingga produksinya," tutup Anton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antrean Toyota Kijang Innova Hybrid Zenix Makin Panjang

Permintaan Toyota Kijang Innova Hybrid Zenix terus bertambah. Belum genap satu bulan setelah peluncuran, surat pemesanan kendaraan (SPK) mobil yang diproduksi di dalam negeri ini mencapai 7.000an unit.

"Update terakhir totalnya 7.200 SPK. Tipe hybrid masih paling kuat sekitar 70-80 persen, sisanya yang tipe bensin," terang Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Lebih rinci lagi, Anton menyebut jika tipe paling atas menjadi kontributor terbesar. Namun perbandingan dengan tipe lainnya tidak terpaut jauh.

"Varian Q yang paling besar tapi antara varian V dan G tak beda jauh. Hampir bagi tiga lah (perbandingannya) tapi tipe Q nya lebih besar," ujarnya.

Dengan antrean yang mengular, inden atau waktu tunggu konsumen pun menjadi lebih lama. Di wilayah Jawa Tengah sendiri, inden Innova Zenix mencapai setengah tahun.

"Kalau di Semarang atau Jawa Tengah sekitar enam (6) bulanan, kalau Jakarta saya mesti cek lagi. Inden ini memang jadi lumayan panjang karena biasanya tiga (3) bulan yang cukup normal konsumen biasa menunggu," kata Anton.

Terkait model teratas yang banyak diminati, Anton menyebut itu merupakan hal yang biasa terjadi di awal-awal peluncuran model baru. Ia pun optimistis, penjualan model bensin akan lebih banyak ke depannya.

"Biasanya di awal-awal pasti pembelinya agak atas, ini wajar bahwa segmen atas yang diambil. Cuma ke depannya saya rasa permintaan model bensin juga akan naik secara bertahap," ujar pria berkacamata itu.

Beda halnya dengan model hybrid, Innova Zenix bermesin bensin yang waktu tunggunya lebih sebentar. "Kalau yang bensin basically lebih available mungkin dua minggu sampai sebulan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini