Sukses

Dorong Penggunaan EV, Begini Cara ESDM Kenalkan Program Konversi ke Masyarakat

Terus mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif kembali memimpin konvoi motor listrik untuk ketiga kalinya

Liputan6.com, Jakarta - Terus mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif kembali memimpin konvoi motor listrik untuk ketiga kalinya.

Acara bertajuk EV Funday dengan tema EV - The Future of Indonesia Transportation dilaksanakan sepanjang 14,8 km, dimulai dari Silang Barat Daya Monas dan berakhir di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Senayan.

"Sensasi mengendarai motor listrik dari jarak di bandung yang 9 km dibandingkan dengan yang di Jakarta 14,8 KM jelas berbeda. Etape yang sebelumnya tidak ada macet-macet tapi tadi macetnya luar biasa," ujar Arifin, dalam keterangan resmi, Senin (19/12/2022).

Keuntungan memakai kendaraan listrik kita tidak perlu ngegas listriknya diem tidak terpakai, tetapi motor BBM kalau macet itu ngebul terus. "Jadi, ada pengalaman yang memang betul-betul realitas yang terjadi di lapangan," jelasnya.

Kementerian ESDM juga mendorong Program KBLBB ini sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor BBM, menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM.

Target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada 2030.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target konversi motor listrik

Kementerian ESDM telah menetapkan konversi motor BBM ke listrik sebesar 6 juta sampai 2030 dengan manfaat mengurangi konsumsi BBM 13,4 juta barel/tahun; menghemat kompensasi Pertalite Rp9,48 triliun/tahun; penurunan emisi CO2 sebesar 4,0 Juta Ton CO2; dan peningkatan konsumsi listrik 2,6 TWh/tahun; serta multiplier effect pada ekonomi sekitar Rp84 triliun.

Kementerian ESDM telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021.

Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Motor listrik tersebut telah lolos uji endurance 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.

Pada 2022, Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Hal ini merupakan salah satu strategi Pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.