Sukses

Beralih ke Listrik, Volkswagen Siap Berhenti Jualan Mobil Bensin dan Diesel di Eropa pada 2035

Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen, akan berhenti menjual mobil bermesin pembakaran internal di Eropa pada 2035

Liputan6.com, Jakarta - Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen, akan berhenti menjual mobil bermesin pembakaran internal di Eropa pada 2035. Hal tersebut, karena pabrikan akan beralih ke kendaraan listrik, menyusul di Amerika Serikat dan Cina, kata seorang Anggota Dewan perusahaan, dikutip Reuters, Senin (28/6/2021).

"Di Eropa, kami akan keluar dari bisnis kendaraan dengan pembakaran internal, antara 2033 dan 2035," jelas Klaus Zellmer, Anggota Dewan Penjualan Volkswagen, kepada surat kabar Muenchner Merkur.

"Di Amerika Selatan dan Afrika, itu akan memakan waktu lebih lama karena fakta bahwa kondisi kerangka politik dan infrastruktur masih belum ada," tegasnya.

Paling lambat pada 2050, seluruh armada Volkswagen harus bebas CO2, kata Zellmer kepada surat kabar tersebut.

Sedangkan di benua Biru sendiri, Volkswagen menargetkan mobil listrik mencapai 70 persen dari total penjualan pada 2030. Hal ini akan mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan pengetatan target iklim Uni Eropa dan bahkan melampauinya.

Pembuat kebijakan Uni Eropa telah menekan emisi gas buang, memaksa pembuat mobil untuk memacu pengembangan teknologi rendah emisi atau menghadapi hukuman jika mereka melebihi batas emisi CO2.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelitian: VW dan Volvo Paling Serius Garap Mobil Listrik

Volkswagen (VW) dan Volvo menjadi pembuat kendaraan di Eropa yang berada di jalurnya untuk menghadirkan mobil listrik guna memenuhi target udara bersih di Benua Biru. Hal tersebut, terungkap dalam sebuah penelitian dari European campaign group Transport and Environment (T&E).

Mengutip Paultan, pabrikan lainnya, memang memiliki target yang ambisius, tetapi tidak ada rencana yang kuat untuk mewujudkan hal tersebut.

Dengan menggunakan perkiraan produksi mobil IHS Markit, serta pengumuman penghentian produksi pada 2030 yang dibuat produsen mobil itu sendiri, perusahaan menganalisis kesiapan 10 merek besar di Eropa dalam melakukan transisi ke mobil listrik pada akhir dekade ini. Data tersebut menunjukan, ada perbedaan besar dalam ambisi serta kualitas rencana pabrikan mobil.

Dengan peringkat indeks kesiapan 70, Volkswagen dan Volvo disebut-sebut memiliki strategi agresif dan kredibel yang memungkinkan mereka beralih dari mobil berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Pabrikan Jerman itu mengatakan, pihaknya bertujuan untuk memiliki 55 persen penjualan BEV di seluruh grup di Eropa pada 2030.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.