Sukses

Motor Kustom Ini Terinspirasi Jalak Bali

Tommy Dwi Djatmiko alias Mastom dikenal sebagai builder motor kustom. Baru-baru ini ia menggelar pameran otomotif bertemakan Riding With The Wind Vol.2 di Deus Ex Machina, Canggu, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Tommy Dwi Djatmiko alias Mastom dikenal sebagai builder motor kustom. Baru-baru ini ia menggelar pameran otomotif bertemakan Riding With The Wind Vol.2 di Deus Ex Machina, Canggu, Bali.

Di area pameran, Mastom juga menghadirkan sebuah karya instalasi yang diwujudkan dalam sebuah motor kustom dengan basis Kawasaki GTO tahun 1981 yang diberi nama "Motor Jalak Bali" atau dengan istilah "L/R".

Karya instalasi tersebut adalah perwujudan esensi dari bentuk dan warna dari burung Jalak Bali yang berwarna Biru Metalik dan Putih.

Pada tangki bagian kiri motor tertera tulisan "Leucopsar" dan bagian kanan tertera "Rothschildi" yang jika digabungkan menjadi nama latin dari burung

Jalak Bali yang ia kagumi sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Pada plat nomor balap bagian depan juga tertulis huruf "L/R" yang bermakna ganda. "Leucopsar Rothschildi" bisa juga "Left Right" atau Yin Yang dan Keseimbangan dengan Alam.

"Pameran Riding With The Wind Vol.2 ini merupakan eksebisi pameran yang diselenggarakan sebagai bentuk kecintaan saya terhadap dunia fauna Indonesia," ujar Mastom.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lelang Online

Tidak hanya itu, Mastom juga secara serius mempelajari suara yang dihasilkan oleh burung Jalak Bali dan mengulik suara knalpot dengan memanfaatkan saringan mobil VW sehingga suara yang dihasilkan seperti cuitan dari Burung Jalak Bali.

Khusus untuk karya Instalasi ini akan dilelang secara online melalui akun Instagram pribadi miliknya @mastomcustom dan hasilnya akan disumbangkan ke Begawan Foundation yang menangani konservasi burung Jalak Bali.

Lelang online ini nantinya akan ditutup pada 22 Maret 2020 dan sampai saat ini angka penawaran tertinggi sudah mencapai angka Rp 40 juta.

"Eksibisi seni ini sangat menarik secara konsep sehingga kami dengan tangan terbuka menerima ide yang diajukan oleh Mastom. Selain menunjukkan karya seni yang berhubungan dengan dunia custom kami juga senang dengan ide untuk pelestarian fauna yang dilakukan oleh Mastom," kata Dylan Kaczmarek, Operational Manager Deus Ex Machina, Canggu.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini