Sukses

Filter Udara Aftermarket Menambah Performa, Mitos atau Fakta?

Mengganti filter udara berjenis racing merupakan salah satu cara yang dianggap mudah dan murah untuk meningkatkan performa mobil. Namun, apakah cara tersebut benar-benar meningkatkan performa?

Liputan6.com, Jakarta - Mengganti filter udara berjenis racing merupakan salah satu cara yang dianggap mudah dan murah untuk meningkatkan performa mobil. Namun, apakah cara tersebut benar-benar meningkatkan performa?

Dilansir Carscoops, Engineering Explained melakukan percobaan dengan 4 jenis filter udara, yaitu OEM dalam keadaan kotor, OEM bersih, aftermarket murah, dan filter udara K&N. Filter udara tersebut dipasangkan ke Subaro Crosstrek, lalu tenaga yang dihasilkan dihitung menggunakan dynamometer. 

Filter OEM kotor mencatatkan tenaga 158,25 Tk, filter OEM bersih menghasilkan tenaga 160,1 Tk. Yang cukup mengejutkan adalah filter udara aftermarket murah mencatatkan angka 163,32 Tk. Sedangkan filter udara K&N menghasilkan tenaga 164,42 Tk.

Saat pengujian di jalanan, filter aftermarket murahan meningkatkan kecepatan akselerasi sebesar 1,2 persen. Sedangkan filter K&N meningkatkan kecepatan akselerasi sebesar 2,74 persen. 

Pengujian tersebut membuktikan penggantian filter udara aftermarket terbukti dapat meningkatkan performa dari mobil. Namun, apakah biaya yang dikeluarkan setara dengan performa yang didapatkan? Keputusannya tentu ada di tangan Anda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilih Mana, Filter Udara Berbahan Kertas, Busa, atau Stainless?

Beragam jenis dan merek filter udara beredar di pasaran. Lalu bagaimana memilih filter udara yang baik untuk kendaraan kita ? Semua filter udara pada dasarnya memiliki tugas yang sama, menyaring kotoran yang akan masuk ke ruang bakar. Sedangkan kualitasnya terkait erat dengan tipe bahan pembuatnya.

“Masing-masing filter udara memiliki kerapatan yang berbeda, tergantung dari bahan pembuatnya,” buka Teng Herry Sutanto, Sales Manager filter udara Ferrox. Untuk filter udara yang terbuat dari kertas mempunyai pori-pori 12-25 mikron artinya pada bidang permukaan pori-porinya berbeda atau tidak rata. Sedangkan filter udara stainless steel dengan merek ternama bisa memiliki kerapatan sama, yaitu 45 mikron.

 

 
“Dengan perbedaaan selisih sekitar 10 mikron, asupan udara yang masuk ke ruang bakar lebih lancar dan masih aman,” ungkap Herry. “Kenapa? Partikel ukuran 45 mikron sangat kecil, secara kasat mata di udara tidak terlihat.”

Untuk perawatan, masing-masing filter udara memiliki karakter yang berbeda. Herry mengungkapkan, filter udara kertas tidak dianjurkan dicuci dengan air karena bisa merusak struktur pori-porinya. Seperti diketahui kertas jika terkena air akan mengembang dan bisa sobek. Karena itu setelah dibersihkan, permukaan filter udara harus dibasahi dengan oli khusus karena untuk menjaga agar kertas tetap kuat.

Sedangkan filter udara yang terbuat dari busa perawatannya bisa dicuci dengan sabun untuk membersihkan oli dan partikel kotoran lainnya. Saat proses pencucian, filter udara jenis ini rentan terjadinya perubahan pada struktur pori-porinya.

“Harus berhati-hati, dan hindari penggunaan angin bertekanan tinggi saat proses pengeringan karena bisa langsung merusak struktur pori-porinya. Setelah dibersihkan filter harus kembali dibasahi dengan oli untuk menangkap partikel yang terbawa oleh udara,” terangnya.

 

Sementara untuk berbahan stainless steel, perawatannya cukup dicuci dengan air untuk membersihkan pori-porinya dari kotoran, kemudian boleh dikeringkan menggunakan angin bertekanan rendah atau dengan bantuan kipas angin.

“Filter udara stainless steel tipe 304 dengan kerapatan 45 mikron apabila disiram dengan air , airnya tidak langsung turun, tetapi merambat terlebih dahulu. Ini membuktikan bahwa pori-pori nya rata pada semua bidang permukaan. Jadi apabila terkena oli kemudian terpapar partikel lubang pori-porinya tertutup,” tutur Herry.

Reporter : Nazarrudin Ray

Sumber : Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.