Sukses

Maraknya Penjualan Alat Bantu Seks

Biasanya penjualannya masih terbatas, seperti melalui telepon dan situs internet. Transaksinya pun tak secara langsung yakni melalui transfer uang sebelum barang diantar melalui jasa kurir.

Liputan6.com, Jakarta: Meski belum ada aturan yang jelas, penjualan alat bantu seks belakangan ini di Jakarta mulai marak. Tapi, penjualannya masih terbatas, seperti melalui telepon dan situs internet. Transaksinya pun tak secara langsung yakni melalui transfer uang sebelum barang diantar melalui jasa kurir. Ironisnya, meski baru diketahui belakangan, fenomena ini sebetulnya sudah berlangsung lama.

Menurut seksolog dokter Naek L. Tobing, fenomena ini sebetulnya sudah muncul 10 tahun silam. Bisa jadi, fenomena ini akan terus berkembang seiring kemudahan memperoleh produk yang umumnya diimpor dari Cina. Ini seperti yang terjadi ketika jajaran Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menggerebek perdagangan video compact disk porno dan alat bantu seks, akhir Juli silam. Menurut pelaku, bisnis ini sudah dijalankan sejak akhir tahun silam [baca: Polisi Membekuk Pengedar VCD Porno].

Persoalannya memang terletak pada sistem hukum yang dianut. Menurut pakar hukum Harkristuti Harkrisnowo, selama ini belum ada aturan yang jelas tentang perdagangan alat bantu seks. Tak heran, penjualan produk yang masih dianggap tabu diperjualbelikan ini ada yang sengaja memasang iklan. "Mungkin ini akan diatur oleh Rancangan Undang-undang Antipornografi," ujar Harkristuti.

Memang penjualan alat bantu seks ini sudah bukan hal yang tabu. Tapi, beberapa toko di Ibu Kota masih menjualnya secara sembunyi untuk menjaga identitas pelanggan mereka. Caranya, dengan memanfaatkan jasa kurir tanpa tambahan ongkos kirim sebagai bentuk promosi. Sejatinya, para penjual tetap akan taktis mengakali bisnisnya. Cukup dengan berkedok penjualan obat kuat, sebagian transaksi berlangsung aman.(ORS/Anastasya Andriarti dan Agus Priyatno)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini