Sukses

Terapkan Jam Wajib Belajar, Jokowi: Ngapain Pakai Satpol PP?

Kebijakan itu dimaksudkan untuk melihat kesadaran siswa dalam memanfaatkan waktu malamnya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Kebijakan jam wajib belajar di Jakarta akan mulai diterapkan pada Oktober mendatang. Saat ini, Pemprov DKI sedang menyiapkan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pelajar.

Namun, tak ada sanksi yang diterapkan bila terjadi pelanggaran oleh siswa. Begitu juga Pemprov DKI tak akan menerjunkan Satpol PP untuk menegakkan kebijakan itu.

"Selama itu sudah berjalan dengan baik, pengawasan orang tua sudah berjalan, lingkungan sudah berjalan, RT dan RW sudah berjalan, ngapain pakai Satpol PP? Itu adalah cara paling akhir," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Kebijakan jam wajib belajar itu dimaksudkan untuk melihat kesadaran para siswa dalam memanfaatkan waktu malamnya untuk hal-hal yang lebih berguna seperti belajar. Sehingga Pemprov DKI tak ingin menerapkan aturan yang terlalu ketat bagi anak. Untuk itu, sebagai uji coba akan diberlakukan jam wajib belajar itu pada 10 titik di 5 wilayah DKI.

"Di setiap wilayah ada 2 lokasi. Moga-moga kalau itu nanti berhasil baik dan ada manfaat yang besar, saya kira, bisa dilebarkan ke seluruh wilayah yang ada. Oktober saya kira sudah siap semuanya. Perdanya sudah ada," jelas Jokowi. (Ali/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini