Sukses

Setelah Sandera Petugas, Penumpang Minta Ketemu Pimpinan Garuda

Para penumpang Garuda Indonesia mengamuk di Bandara Jalaluddin Gorontalo karena penerbangannya ditunda.

Sekitar 155 calon penumpang pesawat Garuda Indonesia mengamuk di Bandara Jalaluddin Gorontalo. Mereka menuntut pihak Garuda menghadirkan pimpinannya terkait ketidakjelasan pemberangkatan yang sudah ditunda selama 3 hari.

"Sudah 3 hari saya bolak balik ke bandara, karena pihak Garuda yang tak pernah jelas menginformasikan jadwal penerbangan," kata salah seorang calon penumpang, Ardiansyah di Bandara Jalaluddin, Gorontalo, Jumat (9/8/2013).

Ardiansyah sedianya berangkat pada 7 Agustus yang lalu, namun tertunda karena insiden tergelincirnya pesawat Lion Air akibat menabrak sapi di landasan pacu bandara tersebut.

Ardiansyah mengaku sudah 3 hari ini bolak balik dari wilayah Gorontalo Utara menuju bandara yang terletak di Kecamatan Isimu, Kabupaten Gorontalo. "Jarak tempuh kami ke bandara cukup jauh, sekitar 48 kilo meter sehingga pihak Garuda harus bertanggung jawab atas kerugian ini," katanya.

Dia mengatakan, kejengkelannya sudah memuncak, sebab pembatalan terus dilakukan tanpa informasi jelas, apalagi pihak Garuda terkesan berbelit-belit memberikan penjelasan kepada calon penumpangnya.

Para penumpang sepakat agar pihak Garuda menghadirkan pimpinannya, sekaligus meminta pihak bandara segera berupaya memindahkan bangkai pesawat agar tidak mengganggu keberangkatan.

"Saya terpaksa tidak bisa menikmati cuti lebaran ini, sebab tidak punya arah yang jelas harus pulang kampung melalui jalur apa, ditambah lagi solusi berangkat melalui penerbangan di bandara Sam Ratulangi, harus terlebih dahulu menempuh perjalanan darat selama 8 jam," kata Ardiansyah.

Para penumpang sedang melakukan pertemuan dengan pimpinan Garuda Indonesia cabang Gorontalo, di aula Bandara Jalaluddin. Hingga berita ini diturunkan, Vice President Corporate Communications Garuda Pujobroto tidak mengangkat telepon saat akan dikonfirmasi Liputaan6.com untuk klarifikasi. (Ant/Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini