Sukses

Jadi TKI Berisiko, Jumhur Hidayat: Kerja di Dalam Negeri Saja

Minat pencari kerja ke luar negeri terus meningkat. Iming-iming gaji tinggi masih jadi pesona di mata masyarakat Indonesia.

Minat pencari kerja ke luar negeri terus meningkat, meski risikonya besar. Iming-iming gaji tinggi masih jadi pesona di mata masyarakat Indonesia, tak terkecuali warga Subang, Jawa Barat.

Padahal, menurut Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, masih banyak potensi yang bisa digali di setiap wilayah Indonesia.

"Kerja di dalam negeri sajalah. Coba di Subang apa yang bisa menjadi peluang usaha ya tumbuhkan. Saya siap fasilitasi nanti. Kalau tetap niat kerja ke luar negeri minim bisa bahasa Inggris yang lancar. Di mana tempat itu pasti diterima. Karena kita lagi galakkan penempatan kerja buat yang Formal," kata Jumhur saat mengunjungi Universitas Subang dalam rangkaian Safari Ramadan ke-6, Subang, Senin (15/7/2013).

Dalam gelaran acara yang bertajuk 'Potensi Perguruan Tinggi dalam Mengisi Pasar Kerja TKI Formal di Luar Negeri' Jumhur juga mengimbau kepada para pengusaha jangan berjiwa asing, yang membuat sempit lapangan pekerjaan.

"Pengusaha jangan berjiwa Inlander. Jangan sedikit-sedikit asing, level kerja yang lumayan justru diberikan orang asing," imbuhnya.

Dia mengingatkan kepada para peserta yang hadir, jika dalam kunjungan Safari Ramadannya kali ini, ingin mengubah pandangan calon TKI ataupun yang sudah kembali dari TKI untuk bisa buka peluang usaha dan mengembangkan di daerahnya.

"Lebih baik hujan emas di negeri sendiri, daripada hujan batu di negeri orang. Maksud saya, untuk TKI yang pulang jangan justru kembali lagi, tapi kembangkan dana yang diperoleh untuk memulai bisnis," pungkas Jumhur. (Frd/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini