Sukses

Bahaya Tempe Bongkrek Kurang Sosialisasi

Buktinya, keluarga korban banyak mengaku tidak mengetahui atas bahaya acap mengkonsumsi tempe bongkrek. Selain lima orang tewas, puluhan warga lainnya masih mengalami pusing dan mual-mual.

Liputan6.com, Purbalingga: Sebanyak lima orang warga Desa Kramat dan Sirau, Purbalingga, Jawa Tengah tewas setelah mengkonsumsi tempe bongkrek, baru-baru ini. Selain menewaskan lima orang, 70 orang lainnya juga mengaku pusing dan mual setelah mengkonsumsi makanan berbahan dasar ampas kelapa dikeringkan itu. Pihak kepolisian setempat masih kesulitan menyelidiki kasus ini, karena pembuat tempe bongkrek tersebut juga meninggal.

Keluarga korban mengaku tidak mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan tempe bongkrek. Maklumlah, mereka terbiasa mengkonsumsi makanan dasar ampas kelapa yang dikeringkan itu sebagai menu sehari-hari. Warga memilih makanan tersebut karena lebih murah. Rochaemi, misalnya. Istri korban keracunan ini mengaku belum mengetahui imbauan untuk tidak makan tempe bongkrek. Padahal Pemerintah Daerah Purbalingga telah gencar menyebarkan imbauan tersebut setelah terjadi kasus serupa yang mengakibatkan tujuh orang tewas pada 1990.

Petugas pusat kesehatan masyarakat setempat pun sebenarnya sudah banyak memberi penyuluhan tentang bahaya tempe bongkrek kepada warga. Namun karena warga terbiasa mengkonsumsi makanan itu, imbauan tersebut menjadi tidak efektif. Lokasi pemukiman warga yang terpencil juga menjadi kendala sosialisasi.(DEN/Mardianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.