Sukses

Polisi: Tawuran di Manggarai Terjadi Sejak 1970, Pemicunya Petasan hingga Wanita

Ade menyebut pemicu terjadinya tawuran di Manggarai beragam dari masalah petasan hingga perempuan.

Diperbarui 10 Mei 2025, 11:51 WIB Diterbitkan 10 Mei 2025, 11:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebulan ini, tawuran sudah dua kali terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, menyebut tawuran di Manggarai sudah terjadi sejak tahun 1970.

"Kalau dicari di google kan itu sejak 1970," kata Ade pada wartawan dikutip Sabtu (10/5/2025).

Ade menyebut pemicu terjadinya tawuran di Manggarai beragam dari masalah petasan hingga perempuan. Ia mengklaim, polisi sudah berulangkali melakukan pencegahan dengan membuat semacam piagam perdamaian dan mengumpulkan tokoh masyarakat setempat. Akan tetapi, tawuran masih saja terjadi.

"Kadang karena masalah kecil, masalah petasan, masalah senggolan, kadang masalah cewek, udah berbagai macam motifnya," kata dia.

Saat ini, kata dia, pos pantau yang diisi oleh petugas kepolisian dan instansi terkait, CCTV juga sudah berdiri di Manggarai. Ia berhatap, tawuran tak lagi terulang.

"Antisipasinya kita keberadaan kita, kecepatan kita datang ke TKP, yang penting jangan sampai ada korban jiwa," ujar dia.

Menurut Ade, tawuran di Manggarai jarang memakan korban jiwa dan hanya korban luka dan bukan tawuran kelompok atau ormas.

"Belum sampai ada yang tertangkap. Karena mereka kan nggak kelompok. Beda nangani tawuran ormas antar kelompok itu jelas, anggota ada ketuanya ada, kalau ini (di Manggarai) kan enggak," kata dia.

2 dari 2 halaman

Pramono: Tawuran di Manggarai Libatkan 3 Kelompok

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan melibatkan tiga kelompok berbeda.

Pramono mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Satpol PP, tawuran tersebut melibatkan tiga kelompok warga, bukan hanya dua seperti yang sering diberitakan sebelumnya. Ia juga meminta agar penyebab utama konflik ini segera didalami untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Ternyata tawuran itu oleh tiga kelompok. Untuk itu saya meminta kepada Satpol PP betul-betul melakukan pendekatan yang, bukan tidak tegas, tapi yang manusiawi," kata Pramono saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Selain itu, Pramono juga menginstruksikan agar kerja sama antara Satpol PP dan aparat kepolisian diperkuat untuk menjaga ketertiban di wilayah-wilayah rawan bentrok.

EnamPlus