Sukses

Prabowo Resah Premanisme Berkedok Ormas, Ciptakan Iklim Usaha Tak Kondusif

Prabowo telah berkoordinasi dengan Jaksa Agung dan Kapolri untuk mencari jalan keluar dari permasalahan premanisme.

Diperbarui 09 Mei 2025, 20:20 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 20:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku resah dengan aktivitas premanisme berkedok ormas yang mengganggu iklim perusahaan sehingga menjadi tidak kondusif. Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

“Terus terang ya, terus terang kita juga merasakan keresahan karena seharusnya tidak boleh aksi-aksi premanisme-premanisme yang apalagi dibungkus dengan organisasi-organisasi tertentu, mengatasnamakan organisasi-organisasi kemasyarakatN, tetapi justru tidak menciptakan iklim perusahaan yang kondusif,” tutur Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

“Jadi Pak Presiden, Pemerintah, betul-betul resah,” sambungnya.

Menurut Juru Bicara Presiden itu, Prabowo telah berkoordinasi dengan Jaksa Agung dan Kapolri untuk mencari jalan keluar dari permasalahan premanisme.

“Terutama pembinaan terhadap teman-teman ormas supaya tidak mengganggu iklim perusahaan dan mengganggu keamanan ketertiban masyarakat,” jelas dia.

Sejauh ini, pemerintah belum memutuskan pembentukan Satgas Premanisme. Tanpa menunggu satuan tersebut, sudah semestinya aktivitas premanisme segera dituntaskan demi kemaslahatan rakyat.

“Kalau memang ditemukan tindak-tindak pidana, ya sanksi, kan begitu. Apalagi kalau sampai tingkat tindak pidananya ya dianggap itu sudah tidak bisa ditoleransi, ya tidak menutup kemungkinan juga. Kan harus kita evaluasikan,” ungkapnya.

Adapun fungsi aparat penegak hukum semestinya cukup untuk melakukan penindakan dan mitigasi atas aksi premanisme yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya dunia usaha.

“Karena fungsi-fungsi itu kan sebenarnya sudah bisa berjalan normal ya melalui teman-teman kepolisian bisa, melalui pembinaan di Kemendagri juga bisa. Kalau itu berada di daerah-daerah, di kabupaten atau di provinsi, kemudian kalau misalnya itu sudah mulai masuk ke tindak kriminal bisa teman-teman polisi sudah masuk menangani disitu. Jadi ya sudah berjalan tidak perlu menunggu adanya Satgas atau tim khusus itu,” Prasetyo menandaskan.

 

2 dari 3 halaman

Bentuk Satgas Terpadu

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal (Purn) Budi Gunawan menegaskan, pemerintah akan menindak tegas premanisme dan organisasi masyarakat (ormas) yang mengganggu iklim investasi di Indonesia. Hal ini disampaikan, dalam merespons suara laporan warga yang kerap didatangi para oknum ormas yang kerap meminta pungutan liar kepada para pengusaha.

"Pemerintah menegaskan komitmen dalam menjaga stabilitas nasional dan kepastian hukum dengan membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan masyarakat dan mengganggu investasi," kata Budi dalam keterangan diterima, Rabu (7/5/2025).

Budi menjelaskan, pembentukan satuan tugas dilakukan untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan kepastian hukum guna menjamin jalannya investasi dan usaha. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, negara tidak akan tinggal diam terhadap berbagai bentuk tindakan yang mengancam ketertiban umum dan kestabilan sosial.

"Pemerintah tidak akan ragu-ragu dalam menindak tegas segala bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu jalannya investasi maupun kegiatan usaha," tegas Budi.

Budi memastikan, kehadiran negara harus dirasakan nyata oleh masyarakat, khususnya dalam memberikan rasa aman, menjamin kebebasan beraktivitas, dan menjaga iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

"Pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional untuk memastikan bahwa ruang publik tidak dikuasai oleh intimidasi, kekerasan, atau pemaksaan oleh kelompok-kelompok tertentu," jelas dia.

"Langkah ini sejalan dengan agenda strategis nasional dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, baik domestik maupun asing, sebagai bagian dari percepatan pertumbuhan ekonomi nasional," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

Produksi Liputan6.com