Sukses

Sekjen Gerindra Sebut Hanya Tenaga Medis dan Pendidik Gaza yang Dievakuasi ke Indonesia

Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia merupakan bagian dari komitmen mendukung kemerdekaan Palestina.

OlehDelvira HutabaratDiperbarui 17 Apr 2025, 17:35 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 18:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia merupakan bagian dari komitmen mendukung kemerdekaan Palestina. Menurut Muzani, rencana evakuasi hanya untuk tenaga medis dan tenaga pendidik saja.

"Presiden Prabowo yang merencanakan untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia itu adalah tenaga-tenaga medis, tenaga-tenaga pendidik yang itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka," kata Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengatakan Indonesia memastikan akan tetap membantu Palestina untuk merdeka. Ia menegaskan rencana evakuasi warga Gaza juga bagian dari persiapan kemerdekaan Palestina.

"Indonesia sebagai negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina juga sudah mulai mempersiapkan bagaimana rekonstruksi itu kita bantu," kata Muzani.

Muzani mencontohkan bahwa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan merekonstruksi pembangunan masjid, rumah sakit dan sekolah yang rusak di Palestina. Sementara fasilitas di sana diperbaiki, maka dokter dan tenaga pendidik yang menjadi korban perang perlu dievakuasi terlebih dulu.

"Jumlahnya makin rendah, makin kecil, karena itu tenaga-tenaga yang ada akan dididik, baik medis ataupun nonmedis di Indonesia sebagai bagian dari persiapan pembangunan kembali sumber daya manusia di Palestina," jelas Sekjen Partai Gerindra.

Ia memastikan bantuan evakuasi dari Indonesia merupakan bagian dari dukungan kemerdekaan Indonesia.

"Itu yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo bagian dari dukungan kita secara menyeluruh. Bukan hanya dukungan politik, tapi dukungan fisik. Dalam arti pembangunan masjid, rumah sakit, sekolah, termasuk upaya kita mempersiapkan bagaimana sekolah dan rumah sakit itu diisi oleh dokter-dokter yang memiliki kapasitas," pungkas Muzani.

2 dari 3 halaman

Prabowo Kumpulkan Menteri Bahas Soal Rencana Evakuasi Warga Gaza

Presiden Prabowo Subianto segera mengumpulkan para menteri untuk membahas rencana evakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Nantinya, Presiden Prabowo akan memberikan arahan terkait rencana evakuasi tersebut.

"Presiden akan mengumpulkan beri arahan. Ya (ada rapat khusus)," kata Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

Budi Gunawan mengatakan kementeriannya belum melakukan persiapan evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Dia masih menunggu arahan Prabowo untuk menindaklanjuti rencana evakuasi warga Gaza yang sampai saat ini dijajah Israel. "Belum, belum," ucap Budi Gunawan.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia akan melakukan terobosan dalam waktu dekat untuk membela kemerdekaan Palestina. Prabowo belum mengungkapkan secara rinci sikap yang akan dilakukan Indonesia dalam membela kemerdekaan Palestina.

Dalam lawatannya ke negara Timur Tengah, Prabowo sempat berkonsultasi dengan para pemimpin negara terkait rencana Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Prabowo mengaku dirinya menerima pendapat dari pemimpin negara terkait konflik di Gaza, Palestina.

"Alhamdulillah kita dapat update yang jernih. Kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik. Tentunya kita harus menghitung dan membela kepentingan semua pihak, terutama kepentingan rakyat Palestina," jelas Prabowo usai bertemu Raja Yordania, Abdullah II Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania Senin (14/4/2025).

3 dari 3 halaman

Indonesia Siap Menerima Warga Gaza, Gelombang Pertama 1.000 Orang

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan kesiapan Indonesia menampung korban konflik Gaza, Palestina untuk sementara. Hal itu disampaikan Prabowo sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Timur Tengah, yakni UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut, bagaimana pelaksanaanya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka," tutur Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

"Mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun boleh, pemerintah Palestina dan pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka," sambungnya.

Menurut Prabowo, diperkirakan untuk gelombang pertama evakuasi korban konflik Gaza akan berjumlah 1.000 orang. Namun begitu, dia menekankan adanya syarat bagi pihak Palestina untuk merealisasikan hal itu.

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal," tegasnya.

Adapun sikap dari pemerintah Indonesia itu, kata Prabowo, perlu didukung dengan upaya konsultasi bersama sejumlah pemimpin negara Timur Tengah.

"Karena terus kami dikirim utusan di telepon, gimana kesiapan Indonesia untuk bantu penyelesaian atau membantu mendorong penyelesaian di Gaza, ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan. Tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif," ucap Presiden Prabowo Subianto.