Sukses

Jokowi Minta Jangan Sampai Ada Pengungsi Gunung Ruang yang Terlantar

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi telah meminta jajarannya memastikan tidak ada pengungsi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) yang terlantar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi telah meminta jajarannya memastikan tidak ada pengungsi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut) yang terlantar.

"Arahan dari Bapak Presiden supaya penanganan pengungsi harus dilakukan sebaik-baiknya, tidak ada satu pun pengungsi yang terlantar," kata Menko PMK, Muhadjir Effendy di Istana Merdeka, Jakarta, dilansir dari Antara, Sabtu (4/5/2024).

Presiden Jokowi juga meminta dilakukan langkah-langkah cepat untuk mengatasi agar ada penyelesaian permanen terkait erupsi Gunung Ruang.

Menurut Menko Muhadjir, Presiden Jokowi menyetujui seluruh penduduk yang ada di Pulau Ruang yang jumlahnya mencapai 301 kepala keluarga untuk direlokasi.

"Relokasinya di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan lahannya akan disediakan Bapak Gubernur dan tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan Kepada Menteri ATR dan Kementerian LHK untuk menyediakan juga lahan untuk pertanian dan perkebunan untuk mereka," ucap Muhadjir.

Terkait pembangunan perumahan permanen di Bolaang Mongondow Selatan, Presiden Jokowi, kata dia, juga sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan pembangunan yang sesuai dengan standar dari kebencanaan, dimana dananya akan diambil dari dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Adapun untuk mengantisipasi persoalan sosial yang mungkin muncul akibat relokasi, pemerintah memastikan bahwa titik relokasi di Bolaang Mongondow Selatan secara tipologi memiliki kemiripan dengan lingkungan Gunung Ruang.

"Jadi di situ juga daerah nelayan, tapi tadi bapak Presiden juga sudah menginstruksikan adanya penambahan lahan untuk perkebunan dan pertanian," jelas Menko Muhadjir Effenndy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Maksimalkan Bantuan Erupsi Gunung Ruang, Jokowi Perintahkan AHY Pantau Kondisi Lapangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat dalam menangani bencana erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Seluruh bantuan dan perbaikan fasilitas harus maksimal disalurkan bagi para korban.

“Bapak ibu sekalian yang saya hormati, dari sejak 16 April hingga 30 April telah terjadi erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang berdampak pada kurang lebih 9 ribu pengungsi dan kurang lebih 12 ribu penduduk yang perlu dievakuasi, dan juga adanya penutupan bandara," tutur Jokowi kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

"Oleh sebab itu, pada siang hari ini yang pertama kita akan menyelesaikan urusan pengungsi, karena tata ruang yang ada mereka tidak boleh kembali ke tempat asal sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat," sambungnya.

Jokowi mengingatkan pentingnya urusan pertanahan, termasuk soal rumah dan yang terkait dengan aktivitas pekerjaan. Berdasarkan laporan, petugas telah melakukan pendataan penduduk yang tersedia di lokasi.

Untuk itu, dia meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY untuk memperhatikan kondisi lapangan, termasuk soal perbaikan infrastruktur ke depan.

"Kemudian pastikan bahwa lokasi yang dituju sudah clean and clear. Ini nanti Pak Menteri ATR lapangannya dilihat betul, kemudian juga pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur, serta juga skema bantuan selama relokasi," ucap Jokowi.

Kemudian hal yang paling penting, lanjut Jokowi, yakni identifikasi berbagai bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat terdampak erupsi Gunung Ruang.

"Baik itu sekolah, rumah sakit, atau pun jembatan, dan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan. Saya rasa itu," kata Jokowi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini