Sukses

AHY Sebut Prabowo-Gibran Sudah Diskusi Pembagian Kursi Menteri di Pemerintahannya

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY membenarkan sudah ada pembahasan pembagian kursi menteri untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY membenarkan sudah ada pembahasan pembagian kursi menteri untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ada (diskusi pembagian menteri)," tutur AHY di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Namun begitu, dia enggan membeberkan kapan diskusi itu dilangsungkan, termasuk isi dari pembahasan pembagian kursi menteri kabinet kerja Prabowo Subianto.

"Ya nanti saja," kata AHY sambil tertawa.

Sejauh ini, AHY mengaku terus berkomunikasi dengan Prabowo Subianto. Yang pasti, dalam setiap diskusi dan dialog semua pihak sudah seharusnya menghormati setiap pandangan setta keputusan Ketum Gerindra itu.

"Tapi tentu kita semua juga terus dilibatkan dengan baik. Inilah proses yang menurut saya perlu kita jadikan sebagai hal yang baik, selalu diajak bicara, didiskusikan, begitu," AHY menandaskan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan, belum ada daftar resmi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran untuk pemerintahan mendatang.

"Belum ada, sekali lagi, daftar resmi yang keluar untuk kabinet," kata dia di Markas TKN Fanta, Jakarta, Rabu 1 Mei 2024.

Wanita yang akrab disapa Sara ini meminta para pendukungnya tak asal membuat daftar kursi menteri yang akan duduk di kabinet, kemudian mendahului Prabowo-Gibran.

"Mohon masyarakat terutama para pendukung dari Prabowo-Gibran untuk tidak mendahului daripada pimpinan kita, karena daftar tersebut saya yakin baru akan keluar lebih mendekati Oktober nanti," ungkap Sara.

Meski demikian, dia mengakui bahwa pembicaraan di tingkat elit parpol sudah dilakukan terkait pembahasan kabinet mendatang.

"Kalau pembicaraan di tingkat pimpinan, pssti ada. Itu pasti ada," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Susunan Kabinet yang Beredar di Masyarakat Tidak Benar

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang banyak beredar di media sosial tidak ada yang benar.

Dia menyebut, pembahasan terkait susunan kabinet Prabowo-Gibran belum dibicarakan secara resmi.

"Kami konfirmasi bahwa tidak ada satu pun versi yang benar. Karena apa? karena penyusunan kabinet prosesnya belum dimulai," kata Dasco, saat dikonfirmasi, Minggu 28 April 2024.

Kendati demikian, Dasco menyebut bahwa komunikasi terus dilakukan di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Termasuk, saat ini Prabowo masih melihat dan mengkaji portofolio sosok-sosok yang bakal ditunjuk menjadi pembantunya di pemerintahan.

Karena itu, Dasco menilai terlalu dini jika susunan kabinet Prabowo-Gibran sudah beredar di publik.

"Bahwa itu juga mungkin dikeluarkan untuk menjadi aspirasi ya mungkin, tapi kami tegaskan sekali lagi bahwa itu tidak benar dan belum pernah dikeluarkan oleh Pak Prabowo dan tim," ucapnya.

"Sehingga kami minta masyarakat untuk tidak bingung karena ini banyak yang bertanya dan WA apakah versi ini yang mana yang benar, bahwa semuanya itu adalah mungkin aspirasi, tapi bukan dikeluarkan resmi oleh Pak Prabowo dan timnya," imbuh Dasco menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

PKB Sodorkan Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo?

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan menyodorkan nama Hanif Dhakiri untuk masuk ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.

Hal itu diungkap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di acara "Ta'aruf Politik" Calon Kepala Daerah di Hotel Mercure Jakarta, Rabu 1 Mei 2024.

Momen itu terjadi saat Cak Imin membahas soal pertemuannya dengan Prabowo Subianto. Cak Imin awalnya menyampaikan delapan poin Perubahan yang merupakan visi-misinya sewaktu menjadi calon wakil presiden.

Menurut pandangan, perubahan menjadi sesuatu yang multak harus dilakukan demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan

“Menurut kami ada sesuatu yang harus dirubah kalau tidak berat. Akses-akses ekonomi bagi menengah ke bawah kalau gak ada perubahan berat. Perubahan ini menurut saya bukan soal kepemimpinan atau keberlanjutan kepimpinan itu sudah selesai pilpres sudah selesai," ujar dia.

Cak imin menerangkan, perubahan adalah kemampuan daya tahan pemerintah di dalam menjawab tantangan ekonomi, sosial, budaya.

"Di mana kalau gak ada perubahan saya yakin kolaps negara ini. Perubahan perubahan perubahan strategi pembangunan perubahan itu untuk antisipasi krisis global," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.