Sukses

Sidang Isbat Penetapan Puasa Awal Ramadhan 2024 Masuk Agenda Tertutup

Kementerian Agama (Kemenag) melakukan rangkaian Sidang Isbat penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah dan dimulai dengan agenda seminar posisi hilal.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan rangkaian Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1445 Hijriah dan dimulai dengan agenda seminar posisi hilal. Setelahnya, agenda dilanjutkan dengan sidang tertutup.

Pantauan Liputan6.com, Minggu (10/3/2024), hingga pukul 18.45 WIB atau usai salat Maghrib, sidang tertutup belum juga dimulai.

Sementara berdasarkan jadwal, pengumuman awal Ramadhan 1445 H akan dilakukan pukul 19.00 WIB di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya sendiri telah selesai mengisi seminar posisi hilal.

Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh antara lain Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Anwar Iskandar, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta sejumlah Duta Besar (Dubes) negara-negara sahabat.

Cecep mengulas belum terlihatnya hilal di Indonesia berdasarkan Kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim Hisab Rukyat Kemenag: Hilal Belum Terlihat Berdasarkan Kriteria MABIMS

Menurutnya, hilal di Indonesia belum terlihat lantaran tidak menyentuh 3 derajat. Sementara, Kriteria MABIMS menetapkan hilal di 3 derajat dengan sudut elongasi hingga 6,4 derajat.

"Tinggi hilal di Indonesia minus 0,33 derajat sampai dengan 0,8 derajat. Jadi tidak ada yang mencapai 0,9 atau di bawah 1 derajat, sehingga tidak masuk Kategori MABIMS 3 derajat," tutur Cecep kepada peserta Sidang Isbat, Minggu (10/3/2024).

Cecep menyebut, kondisi hilal di Indonesia saat ini masih sangat rendah yakni kurang dari 1 derajat. Sementara semakin ke barat angka derajat lebih tinggi lantaran matahari semakin terlambat terbenam sehingga memberikan kesempatan bulan untuk terlihat.

"Di Saudi misalnya lebih dari 2 derajat, di Amerika, Pantau Timur dan Pantai Barat 7 sampai 8 derajat. Jadi memang dalam satu hari terbenam matahari berbeda-beda. Kita berpusat pada Republik Indonesia," jelas dia.

Meski hilal tidak dapat diamati dengan Kriteria MABIMS, Cecep menyatakan hal tersebut masih bersifat informatif. Sementara tentu konfirmasinya adalah dengan mengamati hilal secara langsung hari ini untuk menetapkan kepastian awal Ramadan 1445 H.

"Ini sifatnya masih informatif. Saat inilah konfirmatifnya," Cecep menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.