Sukses

Respons Cepat Mbak Ita Tangani Banjir Jadi Motivasi DPU Kota Semarang, Ini Buktinya!

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sangat responsif dalam menindaklanjuti persoalan banjir.

Liputan6.com, Semarang Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sangat responsif dalam menindaklanjuti persoalan banjir. Salah satu bukti sikap responsifnya adalah ketika Mbak Ita turun langsung mengecek laporan adanya saluran air yang tersumbat di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara.

Respons sigap Mbak Ita itu pun memberikan motivasi kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk menyelesaikan permasalahan banjir secepat mungkin. Selain itu, respons Mbak Ita juga menjadi pemicu untuk Dinas PU Kota Semarang untuk memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari mengatakan bahwa Mbak Ita memiliki harapan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.

"Monitoring langsung dari orang nomor satu di Kota Semarang tersebut menjadi semangat dalam melayani masyarakat," katanya.

"Bu wali selalu me-monitor dan mengarahkan kami agar harapannya genangan bisa tertangani. Sangat sigap dan selalu ada," jelas Hisam.

Sebagai informasi, salah satu permasalahan dan penyebab banjir yang selama ini terjadi di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara adalah tersumbatnya saluran air. Untuk itu, Dinas PU Kota Semarang pun langsung menerjunkan pompa portabel di wilayah yang sering tergenang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lancar Kembali

Hisam mengungkapkan bahwa saluran air di Kelurahan Bulu Lor yang dilaporkan warga sudah lancar kembali. Kendati begitu, ia mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.

"Insya Allah sudah lancar. Tetapi mari jaga saluran kita, mulai di depan rumah sampai saluran besar, jangan sampai ada sampah yang dibuang sembarangan," ungkapnya.

Hisam menjelaskan bahwa masyarakat dapat melibatkan atau menggandeng DPU Kota Semarang dalam proses pembersihan saluran air yang berpotensi memicu banjir.

"Namun satu hal yang harus ditekankan, masyarakat jangan menganggap saluran air atau sungai sebagai tempat sampah," jelasnya.

"Harapan kami masyarakat turut peduli bersama, kalau pas hari-hari libur bisa bekerja sama dan PU bisa dilibatkan siap untuk membantu warga," kata Hisam.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini