Sukses

Viral Beras Diduga Mengandung Plastik, Ini Kata Pakar dari UGM

Viral emak-emak di Binjai, Sumatera Utara yang menemukan beras diduga mengandung plastik. Berikut penjelasan pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Pusat Halal Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono angkat bicara mengenai video viral emak-emak di Binjai, Sumatera Utara yang menemukan beras diduga mengandung plastik.

Menurut Nanung, beras yang terbuat atau mengandung plastik jika dikukus mustahil bisa mengembang atau berubah wujud menjadi nasi.

"Jika memang benar ada, maka saat dipanaskan ia hanya akan berubah menjadi beras plastik, bukan berubah menjadi nasi," ujar Nanung dilansir dari Antara, Kamis (12/10/2023).

Nanung menjelaskan, polimer plastik saat dipanaskan atau dikukus hanya akan berubah menjadi plastik panas, bahkan jika terlalu panas akan mengkerut bukan malah mengembang.

Nanung menyampaikan, jika ada orang yang membuat video menggenggam nasi lantas dibentuk bola padat lalu bisa memantul saat dilempar, maka hal itu bukan berarti mengindikasikan nasi tersebut terbuat dari plastik.

Menurut dia, hal tersebut mengindikasikan bahwa nasi memiliki kandungan non-starch polysaccharides (NSP) atau karbohidrat non-patinya tinggi.

Hal serupa juga dapat terjadi terutama pada jenis beras yang memiliki kandungan amilopektin dan amilosa tinggi semacam beras ketan atau glutten rice atau stiky rice.

"Itulah sebabnya mengapa lemper itu saat digigit berbeda teksturnya dengan arem-arem yang terbuat dari beras biasa," ungkap Nanung.

Nanung menjelaskan, industri nasi palsu, telur palsu, ikan (tempura) palsu, dan sayur palsu sesungguhnya memang ada di Jepang dan China.

Meski begitu, lanjut dia, produk-produk tersebut hanya sebagai tampilan menu masakan di depan restoran siap saji dan bukan untuk dikonsumsi.

"Di Jepang, China, atau Thailand banyak ditemui restoran yang memajang menu masakannya dengan produk-produk semacam itu. Sekali lagi, itu sekadar untuk contoh berbagai menu yang dijual, bukan untuk dikonsumsi pembelinya," kata dia.

Karena itu, Nanung meminta, warganet atau masyarakat di Indonesia membiasakan diri mencari klarifikasi kebenaran sebuah berita yang sedang viral di media sosial, serta tidak terburu-buru menyebarkannya.

"Ini penting agar kita tidak membuat gaduh dan tidak ikut menyebarkan kebohongan ke publik. Mestinya pantang bagi kita membuat atau ikut-ikutan menyebarkan berita bohong di media sosial, atau di mana pun kita berada," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Viral Emak-Emak di Binjai Temukan Beras Diduga Mengandung Plastik

Seorang emak-emak di Binjai, Sumatera Utara mengeluh adanya dugaan beras mengandung plastik usai membeli dari Bulog di Kelurahan Berngam, Binjai pada 4 Oktober 2023. Video yang direkam emak-emak tersebut pun viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang ibu membandingkan nasi hasil olahan beras yang berasal dari Bulog dengan merek SPHP dengan beras yang berasal dari kilang padi.

Hasilnya nasi dari beras Bulog setelah dibentuk seperti bola memantul ketika dilempar ke lantai. Sementara nasi dari beras kilang padi menempel di lantai.

Dinas Ketahanan Pangan Kota Binjai langsung menindaklanjuti dugaan temuan beras mengandung plastik tersebut. Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Binjai, Nurherlina mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel beras bermerek SPHP dan telah dilakukan uji laboratorium di Bogor, Jawa Barat.

"Kita tunggu hasilnya," kata Nurherlina dikutip dari kanal YouTube Liputan6, Kamis (12/10/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.