Sukses

Bima Arya Dorong Kebun Raya Bogor Jadi Situs Warisan Dunia ke UNESCO

Menurut Bima, Kebun Raya Bogor telah diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia sejak 2018 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya mendorong Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO menetapkan Kebun Raya Bogor sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).

Dorongan itu disampaikan Bima saat berkunjung ke markas organisasi UNESCO di de Fontenoy, Paris, Prancis, pada Kamis 25 Mei 2023.

Menurut Bima, Kebun Raya Bogor telah diusulkan sebagai Situs Warisan Dunia sejak 2018 lalu. Untuk itu, dirinya menanyakan langsung kepada delegasi RI untuk UNESCO terkait progres ini.

"Kami ingin mempercepat atau mendorong world heritage bagi Kebun Raya Bogor yang telah diusulkan sejak 2018 lalu," ungkap Bima Arya, Sabtu 27 Mei 2023.

Ia mengatakan, Ismunandar sebagai delegasi tetap RI untuk UNESCO merespon baik dan akan menginformasikan secepatnya terkait progres penetapan world heritage site Kebun Raya Bogor.

"Kebun Raya Bogor ini terbesar se-Asia Tenggara dan histori yang sangat bernilai, terutama dalam perkembangan ilmu sains atau penelitian di Indonesia bahkan dunia. Kebun Raya ini juga dikaitkan telah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran," ujar Bima.

Ismunandar, kata Bima, juga menitipkan pesan agar label situs warisan dunia UNESCO yang sudah diberikan kepada daerah-daerah lain harus dimanfaatkan dengan baik. Sebab, Bima Arya sebagai Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

"Seperti situs budaya seperti Sawahlunto dan Yogyakarta yang akan masuk nanti. Kita seringkali dianggap belum memanfaatkan dengan baik cap atau labeling oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Di negara lain, tempat yang sudah dijadikan warisan dunia selalu ramai dikunjungi wisatawan karena dikemas dengan baik," pungkas Bima.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebun Raya Bogor Koleksi Baru Tanaman Langka

Kebun Rata Bogor (KRB) kini memiliki koleksi baru tanaman langka, yakni Nepenthes atau kantong semar. Kantong semar adalah tumbuhan karnivora yang membentuk genus Nepenthes dan termasuk dalam famili monotipik Nepenthaceae.

Terdapat beberapa jenis kantong semar yang dilestarikan di dalam Taman Nepenthes Kebun Raya Bogor, antara lain Nepenthes Mirabilis, Nepenthes Reinwardtiana, Nepenthes Ampullaria, Nepenthes Gracilis, Nepenthes X Hookeriana, Nepenthes Sumatrana, dan Nepenthes Rafflesiana.

"Di taman ini ada 57 spesies kantong semar yang berasal dari dataran rendah basah dari seluruh Indonesia," ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, usai meresmikan Taman Nepenthes Kebun Raya Bogor, Sabtu (3/12/2022).

Menurutnya, keanekaragaman Nepenthes di Kebun Raya Bogor ini sebagai bentuk pelestarian dan meningkatkan fungsi konservasi serta edukasi bagi masyarakat.

Data IUCN Red List, terdapat 27 jenis kantong semar yang terancam punah, empat di antaranya merupakan jenis dengan status konservasi Critically Endengered (CR; kritis) dan empat lainnya berstatus Endengered (EN; terancam).

Di Indonesia, tumbuhan yang dapat memakan serangga ini dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistem serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

"Secara umum tidak boleh diperjualbelikan sebenarnya, tapi dengan koleksi yang ada di sini, kita berupaya melakukan perbanyakan sehingga nanti bisa menjadi komoditas juga yang bisa menggerakkan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, General Manager Corporate Communication Kebun Raya Bogor, Zaenal Arifin menuturkan, koleksi tumbuhan kantong semar ini terdapat di rumah kaca. Taman ini untuk mengedukasi para pengunjung sekaligus dalam upaya melestarikan tumbuhan langka ini.

“Namun untuk pengunjung yang masuk ke taman ini jumlahnya dibatasi. Setiap sesi maksimal 15 orang untuk menjaga kelembaban. Pengunjung pun dilarang memegang tanaman tersebut, cukup foto saja,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini