Sukses

M Taufik Meninggal, Anies: Almarhum Sosok Konsisten dan Tak Meninggalkan Tantangan

Anies Baswedan melihat, keteladanan yang ditunjukkan M Taufik adalah keberanian untuk mengambil keputusan berdasarkan prinsip yang diyakini dan sebagai sesuatu yang benar.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik. Anies Baswedan menyebut M Taufik sebagai seorang aktivis, politikus, dan rekan kerja selama menjabat sebagai pemimpin di DKI.

"Selamat tujuh tahun terakhir, saya berinteraksi sangat dengan dekat dengan almarhum. Almarhum adalah orang yang konsisten dan tidak gentar menunjukkan atas konsekuensi yang diambil," kata Anies saat menyampaikan kata sambutan kepada almarhum M Taufik di rumah duka, Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (4/3/2023).

Anies melihat, keteladanan yang ditunjukkan M Taufik adalah keberanian untuk mengambil keputusan berdasarkan prinsip yang diyakini dan sebagai sesuatu yang benar.

"Selama kami bertugas di Jakarta, banyak tantangan dan rintangan dan almarhum tidak pernah sejengkal pun meninggalkan tantangan ini," ujar Anies.

Anies yakin, kebaikan M Taufik selama hidup akan menjadi amal bakti dan jariyah yang membawa kebaikan di alam kubur nantinya.

"Kita menjadi saksi catatan amal jariyahnya tidak berhenti dan Insyaallah ilmunya benar menjadi pendamping di alam baka nanti," Anies menutup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Putri M Taufik Ungkap Riwayat Kanker Paru Sang Ayah

Putri almarhum mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Annisa Yusyda, mengungkapkan awal mula penyakit kanker paru sang ayah. Pada pertengahan tahun lalu, kata Annisa, sang ayah mengeluh sakit pinggang usai bermain golf.

"Papa sakit pinggang, Juni 2022 habis main golf. Kemudian diperiksa dan perjalanan sakitnya dimulai," kata Annisa di rumah duka, Pondok Ranggon Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023).

Annisa melanjutkan, usai sakit pinggang dan berobat ke dokter, kaki sang ayah bengkak. Sehingga dokter menyarankan agar M Taufik dites Magnetic Resonance Imaging (MRI). Berdasarkan hasil MRI, dokter melihat ada sel kanker yang menjalar dan meminta untuk pemeriksaan lebih dalam.

"Dokter bilang harus MRI, ternyata ada masalah. Masalahnya ada seperti kayak bubur di kaki bergerak massanya ikut. Dicek, kalau memang ganas harus test scan, untuk periksa massa yang lainnya," cerita Annisa.

Hasilnya, lanjut Annisa, pusat dari sel kankernya ada di paru-paru namun sudah menjalar ke bagian tubuh, khususnya di tulang.

"Ternyata dicek ada di paru dan utamanya di paru tapi penyebarannya ke tulang. Diperparah Papa punya stroke dan diperparah fisik melemah," jelas Annisa.

Usai berjibaku melawan kanker, akhirnya M Taufik meninggal dunia pada Rabu malam (3/5/2023) pukul 21.45 WIB. Jenazah M Taufik akan langsung dikembumikan hari ini, Kamis (4/5/2023) pada pukul 12.00 WIB di Karawang, Jawa Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.