Sukses

Kasus Jemaah Umrah Terlantar di Saudi, Polisi: Korban Diduga Sebanyak 500 Orang

Modus penipuan yang diduga dilakukan oleh terlapor adalah menelantarkan para jemaah di Saudi usai ibadah umrah dilangsungkan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 orang telah diduga menjadi korban penipuan, dari agen travel umrah. Menurut Kasubdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Joko Dwi Harsono, jumlah tersebut diketahui dari adanya 13 laporan yang masuk terhadap PT Naila Safaah Wisata Mandiri selaku agen penyelenggara ibadah terkait.

"Kalau yang sudah kami himpun sementara ini, yang kami catat itu lebih dari 500 orang korban yang sudah tercatat," kata Joko kepada awak media, Selasa (28/3/2023).

Joko menjelaskan, modus penipuan yang diduga dilakukan oleh terlapor adalah menelantarkan para jemaah di Saudi usai ibadah umrah dilangsungkan. Selain itu, modus lain yang dilakukan adalah dengan tidak memberangkatkan jemaah dan uang yang telah dibayarkan digelapkan.

"Jadi dia menipu. Dana jamaah diterima tapi tidak diberangkatkan dan digelapkan Dananya dipakai beli aset. Kemudian ada juga yang sudah diberangkatkan tapi di sana ditelantarkan," jelas Joko.

Sebagai informasi, penelusuran kasus ini oleh Polda Metro Jaya bermula dari aduan yang diterima Kementerian Agama dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Arab Saudi. Kementerian Agama mengaku telah mendapat laporan soal penelantaran jemaah umrah asal Indonesia yang tidak bisa kembali ke Tanah Air.

Polda Metro Jaya bergerak mencari tahu dan diketahui bahwa para jemaah umrah diberangkatkan oleh agen perjalanan bernama PT Naila Naila Safaah Wisata Mandiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jemaah Umrah Meningkat di Bulan Ramadhan

Jamaah umrah asal Indonesia, memanfaatkan waktu bulan Ramadhan dengan beribadah ke Tanah Suci. Karena hal ini, jumlahnya meningkat tajam jika dibanding bulan-bulan biasanya.

Kapasitas besar dalam menampung arus penerbangan menjadikan bandara ini salah satu yang tersibuk di Indonesia, termasuk bagi penerbangan umrah. Tak ayal, proses pemeriksaan imigrasi juga tak luput dari kesibukan tersebut.

Proses pemeriksaan imigrasi para jamaah umrah menjadi salah satu tugas Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Dalam memfasilitasi para jamaah, berbagai fasilitas keimigrasian siap membantu melancarkan perjalanan mereka. Kepala Bidang TPI, Uchky Aditya, mengungkapkan kesiapan imigrasi dalam tugas tersebut.

“Animo masyarakat dalam melaksanakan umroh di bulan Ramadan umumnya meningkat, sehingga kami menyiapkan berbagai kebutuhan dalam pemeriksaan keimigrasian para jamaah. Terdapat konter pelayanan pemeriksaan imigrasi manual beserta petugasnya dengan jumlah yang cukup banyak. Selain itu, ada fasilitas autogate yang bisa digunakan masyarakat untuk pemeriksaan mandiri”, ungkapnya, Kamis (9/3/2023).

Sistem autogate sendiri merupakan salah satu fasilitas canggih yang dimiliki imigrasi untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan pemeriksaan keimigrasian.

"Sistem autogate di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini diresmikan oleh Dirjen Imigrasi Bapak Silmi Karim dalam rangka peningkatan pelayanan," tambahnya.

Perlu diketahui, sistem autogate sebelumnya telah terpasang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, dan sekarang ditambah di Terminal 2.

Penerbangan umrah dilayani oleh beberapa maskapai. Lion Air mengoperasikan layanan umrah di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan frekuensi 3-4 penerbangan per hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.