Sukses

David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Jalani Stem Cell Treatment Besok

Korban penganiayaan Mario Dandy, Cristalino David Ozora (17) akan menjalani pre-treatment kelima untuk stem cell atau sel punca besok, Minggu 26 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta Korban penganiayaan Mario Dandy, Cristalino David Ozora (17) akan menjalani pre-treatment kelima untuk stem cell atau sel punca besok, Minggu 26 Maret 2023. Hal itu dikonfirmasi oleh perwakilan keluarga David Ozora, Alto Luger, di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/3/2023).

"Besok akan dilakukan stem cell treatment. Sesuai jadwal. Mungkin siang," kata Alto.

Paman David Ozora, Rustam Hatala, juga mengungkapkan kondisi keponakannya semakin membaik usai dianiaya Mario Dandy. Kini, kata dia, penglihatan David dapat merespons gerakan yang distimulasikan.

"Jadi hari ini hari ke-33 (David dirawat). Sebenarnya ada satu perkembangan bagus di hari ini, dari penglihatan ya. Jadi matanya mulai ada respons mengikuti gerakan dibanding sebelumnya. Tetapi karena masih di ICU, fisioterapi selalu dilakukan," kata Rustam.

Tak hanya itu, David sekarang mampu berdiri dengan bantuan sampai 20 menit. Rustam bercerita, pihak rumah sakit selalu menggerakkan tangan dan kaki David agar ototnya kembali bekerja.

"Sudah bisa diberdiriin lebih lama, posisi duduk lebih lama. Responsnya itu kadang nyambung kadang putus. Jadi misalnya buka mulut, itu harus diulang beberapa kali seperti itu. Kalau kemarin kan mata masih agak lambat ya, cuma sekarang itu mulai mengikuti gerakan mata," ujar Rustam. 

Meskipun demikian, David masih belum dapat mengenali kedua orang tuanya. 

"Yang sama sekali belum ada perkembangannya itu di kesadarannya. Bahkan sampai sekarang David itu belum mengenali orang tuanya," tambah Rustam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keluarga David Ozora Tolak Diversi AG Pacar Mario Dandy

Penasihat Hukum David Ozora, Mellisa Anggraini menegaskan bahwa kliennya menolak penyelesaian kasus penganiayan dengan diversi. 

Diketahui, berkas perkara AG pacar Mario Dandy rampung dan segera dibawa ke persidangan. Namun, pengadilan akan menempuh jalur diversi terlebih dahulu dalam perkara penganiayaan berat dengan atas pelaku anak AG pacar Mario Dandy itu.

"Kita akan mempertegas bahwa diversi itu tidak dimungkinkan. Nanti kalau diminta hadir ya kita hadir untuk mempertegas itu," kata Mellisa saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/3/2023).

Mellisa mengatakan, secara teknis diversi akan terlaksana bila mana ada keinginan dari pihak keluarga David Ozora. Karena nanti harus membawa korban dan orangtua korban.

"Nah dua-duanya tidak dimungkinkan untuk saat ini," ujar dia.

Menurut dia, sebenarnya pembimbing pemasyarakatan atau Bapas sudah bisa menganalisis bahwa perkara ini tak dimungkinkan untuk dilakukan diversi.

Menurut bahasa undang-undang yang wajib dilakukan diversi hanya anak di bawah 12 tahun.

"Tapi kalau anak di atas 12 tahun dan ancaman pidana pada perkara di atas 7 tahun maka semua dikembalikan ke keluarga dan dilihat lagi pasalnya tinggi, pun dengan ancaman hukumannya. Sehingga mestinya dari Bapas juga melihat tidak ada untuk kemungkinan itu," tandas dia.

3 dari 3 halaman

Ayah David Ozora Tutup Pintu Maaf untuk Mario Dandy Cs

Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina menyatakan menutup sepenuhnya permintaan maaf kepada para tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo Cs.

Ucapan itu dilontarkan, sebab ada pihak yang coba meminta maaf agar para pelaku diberikan keringanan hukuman.

"Di hari ke 30 ini, ular-ular bedudak itu mau pake permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu," ujar Jonathan lewat akun instagram pribadinya @tidvrberjalan dikutip Kamis 23 Maret 2023.

Jonathan menjelaskan kondisi David Ozora anaknya yang sampai saat ini telah memasuki 30 hari perawatan di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, dengan beragam alat bantu yang masih terpasang ditubuh David.

"Saya tulis disini, didepan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya," kata Jonathan.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.