Sukses

Mahfud Sebut Situasi Papua Jadi Tenang Setelah Lukas Enembe Ditangkap KPK

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md bicara kondisi Papua setelah gubernur nonaktif Lukas Enembe ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md bicara kondisi Papua setelah gubernur nonaktif Lukas Enembe ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia mengklaim, situasi bumi Cendrawasih kini justru lebih tenang usai Enembe ditahan.

"Lukas Enembe itu malah buat Papua tenang," kata Mahfud saat menghadiri acara silahturahmi dan dialog bersama sejumlah tokoh di Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).

Menurut dia, demonstrasi kerap terjadi sebelum Lukas Enembe ditangkap. Tetapi, situasinya kini menjadi tenang. Terlebih, rekening Pemprov Papua dibekukan sehingga tidak ada demo.

"Ketika mau ditangkap dulu itu selalu demo, begitu ditangkap betul selesai sekarang. Tidak ada lagi demonya dan uangnya kita freeze. Uang tidak boleh keluar hingga ada kejelasan sehingga biaya demo dan sebagainya tidak ada lagi," tuturnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, peristiwa penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB Papua tidak berkaitan dengan penangkapan Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe maupun pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Papua.

Dia menjelaskan, KKB Kogoya sejak bertahun-tahun lalu sudah memberontak sebelum ada urusan Enembe dan DOB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyanderaan Murni Dilakukan KKB

Maka, Mahfud memastikan bahwa penyanderaan tersebut murni dilakukan oleh KKB pimpinan Kogoya.

"Dan sudah selalu mengomongkan nantang-nantang, ayo tentara datang ke sini. Tapi, sesudah dicari hilang, seharusnya kalau sudah nantang, muncul," terangnya.

"Tapi tidak ada kaitannya dengan DOB dan Lukas Enembe," tutupnya.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.