Sukses

Warga Batam Diimbau Tak ke Singapura

Guna mengantisipasi wabah sindrom pernapasan akut parah, Pemkot Batam menganjurkan warga setempat tak pergi ke Singapura. Bila tetap ingin berkunjung, mereka harus mengisi kartu kewaspadaan.

Liputan6.com, Batam: Pemerintah Kota Batam mengimbau warga setempat tak berpergian ke Singapura paling tidak hingga akhir bulan ini. Imbauan ini untuk mencegah penularan penyakit sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute Respiratory Syndrome). Meski Pemko Batam belum mendata jumlah orang yang terkena virus SARS, sebagian warga pulau yang berdekatan dengan Singapura ini mulai khawatir dengan penyebaran virus yang misterius tersebut. Demikian informasi yang diperoleh SCTV, baru-baru ini.

Menurut Pemko Batam, larangan terutama ditujukan bagi anak-anak usia bawah lima tahun karena dinilai rentan terhadap serangan virus SARS. Bila terpaksa, orang yang berkunjung ke Negeri Singa itu harus mengisi kartu kewaspadaan. Sedangkan untuk mencegah masuknya virus SARS ke Batam, jajaran Dinas Kesehatan Batam telah bekerja sama dengan sejumlah dokter di Singapura. Terutama untuk mendeteksi setiap orang yang hendak masuk ke Batam dari Singapura.

Kamis silam, Departemen Kesehatan telah mengeluarkan imbauan untuk waspada (travel alert)--bukan larangan berkunjung (travel advisory)--bagi warga negara Indonesia yang hendak berkunjung ke Singapura, Vietnam, Thailand, Hongkong, dan Cina. Imbauan waspada dilatarbelakangi karena di kelima negara itu berjangkit penyakit misterius yang mematikan: sindrom pernapasan akut parah atau SARS [baca: Mengantisipasi Wabah SARS, Depkes Mengeluarkan Travel Alert].

Hari ini, beberapa biro perjalanan wisata mengaku kehilangan ribuan dolar Amerika Serikat lantaran sejumlah calon wisatawan membatalkan keberangkatan ke Singapura dan Hongkong. Sejumlah wisatawan diduga mengkhawatirkan wabah SARS yang memang menjangkit di kedua negara tersebut.

Pengelola biro perjalanan wisata Anta Tour Melawai, misalnya, mengaku sekitar 40 persen calon wisatawan membatalkan keberangkatan ke kedua negara itu. Menurut ticketing Anta Tour Melawai, Carla, perusahaannya sangat terpukul dengan kasus ini. Sabtu ini, ada 12 orang membatalkan rencana perjalanan ke Hongkong dan Singapura.

Kondisi serupa juga dialami Timoho Tour yang berkantor di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Omzet biro perjalanan wisata ini bahkan anjlok hingga 60 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya. Padahal, setiap hari, Timoho Tour dapat memberangkatkan wisatawan ke Hongkong dan Singapura rata-rata 110 orang. Menurut Manajer Ticketing Timoho Tour Fahmi, seluruh perjalanan liburan dari Indonesia ke Hongkong dan Singapura dibatalkan. Namun, perjalanan bisnis menuju dua negara itu masih berjalan normal.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini