Sukses

DPRD DKI Minta Jakpro Gabungkan Anak Usahanya karena Terus Merugi

Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov untuk melakukan merger atau penggabungan anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Anak usaha Jakpro dinilai tidak produktif dan membebankan Jakpro karena terus merugi.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov untuk melakukan merger atau penggabungan anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Anak usaha Jakpro dinilai tidak produktif dan membebankan Jakpro karena terus merugi.

Adapun Jakpro memiliki tujuh anak usaha, yaitu PT PMJ Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Jakarta Oses Energi, PT Jakarta Solusi Lestari.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Rasyidi mengatakan, Jakpro hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda membaik. Indikator utamanya adalah Jakpro tak kunjung memberikan keuntungan bisnisnya kepada Pemprov DKI Jakarta. Padahal, penyertaan modal daerah (PMD) kepada PT Jakpro lebih dari Rp1 triliun.

“Dari hasil apa yang disampaikan mayoritas anggota Komisi C bahwa sebenarnya Jakpro itu belum dapat apa-apa. Mereka baru berusaha kira-kira dua atau tiga tahun lagi baru sehat. Sekarang itu sebetulnya tidak sehat, belum sehat dari segi keuangan,” kata Rasyidi saat rapat dengan Jakpro, dikutip dari laman DPRD DKI, Sabtu (21/1).

Menurut Rasyidi, cakupan perusahaan Jakpro terlalu besar. Maka dari itu, Rasyidi meminta Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta untuk menggabungkan anak perusahaan Jakpro.

“Perusahaan ini terlalu besar sehingga tidak fokus. Anak perusahaannya aja ada tujuh. Dari pemaparan mereka kami melihat sepertinya ada (anak usaha) yang perlu digabungkan. Misalnya ada anak perusahaan yang tugasnya cuma menyewakan rumah, nyewakan lahan, cuma itu. Jadi kami menyampaikan kepada kepala BP BUMD supaya kalau memungkinkan untuk harus digabungkan ya gabungkan saja,” tambah Rasyidi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perbaikan

Sementara itu, Dirut PT Jakpro Iwan Takwin berjanji segera melakukan perbaikan dan treatment terhadap seluruh anak usaha PT Jakpro.

“Kami memang sedang berupaya supaya anak-anak usaha kami yang tidak perform kami perbaiki. Jadi sampai sekarang kami cari penyakitnya di mana, kami sembuhkan penyakitnya, baru kami berikan obatnya,” katanya di ruang rapat.

Iwan mengatakan, salah satu strategi pemulihannya adalah dengan memperkuat sinergi antara induk usaha dan anak-anak usaha.

“Tahapan yang kami lakukan mulai dari audit-audit kinerja setelah itu kami memberi challenge kepada anak usaha. Jadi kami tidak tinggal diam. Kami sedang menjalankan tahapan-tahapan pemulihan,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Pemetaan

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola BUMD Fitri Rahadiani menambahkan, saat ini, pihaknya juga sedang membuat pemetaan koordinasi bisnis masing-masing anak usaha Jakpro. Tujuan. anak-anak usahaJakpro bisa fokus pada bidang bisnis masing-masing, termasuk di antaranya merger anak-anak usaha Jakpro yang satu dengan yang lain.

“Kayak PMJ Land punya bisnis SPBU, sebenarnya layaknya di mana sih?. Apakah di PT Jakarta Oases Energi?. Jadi kita petain satu-satu. Misalnya bisnis parkir, sebenarnya layaknya di mana sih? 2023 ini kita kaji anak-anak usaha Jakpro,” terangnya.

Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.