Sukses

Respons Heru Budi soal Petisi Kembalikan WFH

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal adanya petisi kembalikan Work From Home (WFH) yang muncul di laman change.org.

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal adanya petisi kembalikan Work From Home (WFH) yang muncul di laman change.org.

Saat ditanyai, Heru mengaku belum melihat petisi yang dimaksud.

"Kembalikan Work From Home? Dari mana tuh petisinya," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Kendati demikian, Heru menyampaikan bahwa kebijakan WFH diserahkan kepada masing-masing perusahaan pemberi kerja sesuai kebutuhan.

Dia juga mengimbau pemilik gedung memantau prakiraan cuaca terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ya nanti kita pikirkan ya. Work From Home itu masing-masing pemberi kerjaan, masing-masing pemilik gedung saya imbau sekali lagi kita lihat BMKG," kata Heru.

Heru menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada 3-10 Januari 2023 mendatang. Sehingga, pada kondisi rawan semacam itu Heru tak mempermasalahkan kebijakan WFH diterapkan.

"Kondisinya rawan dari tanggal 3-10 (Januari) ya masing-masing kebijakan WFH silahkan aja," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petisi Kembalikan WFH

Petisi kembalikan Work From Home (WFH) karena jalan di Jakarta lebih macet dan berpolusi, telah ditandatangani lebih dari 18 ribu orang di laman Change.org pada pukul 12.54 WIB, Kamis (5/1/2023). Bekerja dari kantor juga dinilai belum tentu membuat seseorang lebih produktif.

Petisi ini dibuat oleh akun bernama Riwaty Sidabutar. Dia menargetkan petisi itu diteken 25 ribu orang. Dia menyertakan foto yang memperlihatkan padatnya kendaraan di jalanan Ibu Kota Jakarta pada malam hari.

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress," demikian bunyi keterangan petisi, dikutip Liputan6.com, Kamis (5/1/2023).

Riwaty menuturkan jarak rumah dengan kantor kebanyakan orang tak jauh berbeda. Dia menempuh setidaknya 20 kilometer (km) untuk menuju ke kantor yang berarti setiap hari harus menempuh 40 km pulang pergi.

Belum lagi, kata dia, jika kondisi hujan. Bisa-bisa, akan terjebak kemacetan lebih lama. Jika menggunakan sepeda motor memakan waktu hingga satu jam.

Selain itu, menurut dia Work From Office (WFO) juga belum tentu membuatnya jadi lebih produktif. Bahkan, ujarnya lama perjalanan justru membuat lebih lelah.

"Dan hasil pekerjaan tidak sebagus ketika saya bekerja dari rumah. Di rumah, saya merasa lebih percaya diri, lebih aman, dan juga merasa lebih nyaman," tulis Riwaty.

"Oleh karena itu, saya ingin meminta agar aturan wajib WFO 100 persen dikaji kembali. Sebagai pekerja, ada baiknya jika kita juga diberikan pilihan untuk dapat kerja dari rumah," lanjut dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.