Sukses

Viral Video Kalah Pemilihan LPM Minta Kembalikan Amplop, Tatang : Baru 18 Amplop Dikembalikan

Pemilihan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kota Depok menjadi sorotan usai, viralnya Tatang Bangor kalah pemilihan LPM Bedahan. Melalui videonya Tatang meminta kepada pendukungnya untuk mengembalikan amplop yang sudah diberikan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kota Depok menjadi sorotan usai, viralnya Tatang Bangor kalah pemilihan LPM Bedahan. Melalui videonya Tatang meminta kepada pendukungnya untuk mengembalikan amplop yang sudah diberikan.

Tatang Bangor mengatakan, video tersebut intinya tidak ada indikasi apapun dan itu menjadi tamparan dan penzaliman kepada Tatang. Video tersebut dibuat kepada pendukungnya pengurus RW untuk meminta maaf karena tidak ada itikad.

“Saya tidak tau video itu bisa viral, saya hanya memberikan video itu kepada pengurus RW yang mendukung namun saya dizalimi,” ujar Tatang kepada Liputan6.com, Kamis (1/12/2022).

Tatang mengaku tiga tahun lalu sempat mencalonkan diri menjadi LPM namun kalah. Pada November kemarin, Tatang maju kembali untuk mencalonkan diri dan memberikan amplop kepada pengurus RW, tokoh agama, dan kader PKK untuk memilihnya menjadi Ketua LPM.

“22 amplop saya berikan berikan uang setiap amplop satu juta dan baru dikembalikan 18 amplop,” tegas Tatang.

Tatang menjelaskan, pemberian amplop pada pemilihan LPM kepada pengurus LPM, disebutnya tertarik karena mendapat ‘angin surga’ dari pendukungnya. Namun pada kenyataannya dari 22 suara yang diberikan amplop, Tatang hanya mendapatkan dua suara.

“Ampolop itu ada yang saya berikan langsung ada yang melalui perantara, tapi mereka mengembalikannya tidak bertemu dengan saya,” jelas Tatang.

Tatang akan berusaha menuntut dan meminta para pendukungnya yang sudah menerima amplop, untuk meminta maaf. Menurutnya, itu sebagai bentuk pertanggungjawaban para pendukungnya kepada Tatang.

Tatang mengungkapkan, menempuh calon pemilihan LPM dengan cara membagikan amplop dinilai sudah menjadi budaya. Tatang mengakui awalnya tidak ingin membagikan amplop kepada para pemilik suara, namun berkaca pada pemilihan LPM tiga tahun lalu akhirnya Tatang melakukan cara seperti itu.

“Tahun lalu saya mendapatkan suara mencapai 48 suara padahal saya muma punya modal Rp300 ribu, sekarang malah seperti ini dijanjikan angin surga,” ungkap Tatang.

Tatang menuturkan, atas kejadian tersebut merasa dibohongi para pendukungnya yang sudah menerima amplop. Hingga saat ini Tatang masih menunggu permintaan maaf dari para pengurus RW, kader PPK, dan tokoh agama yang telah menerima amplop.

“Jelas dibohongi, kemunafikan akan saya basmi,” pungkas Tatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini