Sukses

Anggaran Pembangunan Alun-Alun Barat Depok Capai Rp 60 Miliar

Pemerintah Kota Depok akan membangun Alun-Alun Kota Depok wilayah barat atau di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok akan membangun Alun-Alun Kota Depok wilayah barat atau di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Untuk pembangunan alun-alun tersebut, pemkot menganggarkan dana hingga puluhan miliar.

Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah mengalokasikan anggaran rencana pembangunan Alun-Alun Barat Depok. Alokasi anggaran telah disesuaikan Detail Engineering Design (DED).

"Kita sesuai dengan DED-nya dialokasikan lebih kurang Rp 60 miliar," ujar Dadang kepada Liputan6.com, Sabtu (1/10/2022).

Dia mengakui anggaran tersebut dinilai cukup besar dan pengerjaan dilakukan secara bertahap. Selain pembangunan alun-alun, Pemerintah Kota Depok sedang menyiapkan pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang terintegrasi dengan pusat UMKM.

"Ini yang sedang kami usulkan ke Provinsi dan lokasinya ditempatkan di Pengasinan," ucap Dadang.

Dia menjelaskan, pembangunan alun-alun wilayah barat akan dilaksanakan di dekat Situ Tujuh Muara atau wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Pembangunan alun-alun sudah dianggarkan melalui APBD 2023, dan rencana pembangunan alun-alun telah dikomunikasikan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Prinsipnya adalah pemerataan pembangunan di wilayah Kota Depok," jelas Dadang.

Pemerintah Kota Depok sedang melakukan penataan trotoar di Jalan Raya Margonda. Hal itu merupakan salah satu tindak lanjut aspirasi dari masyarakat maupun netizen.

"Waktu itu kan pernah ada keluhan pedestrian Jalan Raya Margonda bolong, nah kita pelan-pelan targetkan untuk pedestrian tahun depan selesai," terang Dadang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Trotoar

Sebelumnya, Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty mengungkapkan, pembangunan trotoar Jalan Raya Kartini menggunakan anggaran bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pengerjaan trotoar terlebih dahulu dengan membangun saluran air atau drainase untuk memudahkan jalannya air apabila hujan.

"Saluran air yang dibangun berukuran 60 x 80 sentimeter, lalu dikerjakan pembangunan trotoar," ungkap Citra.

Citra menjelaskan, pengerjaan trotoar di Jalan Raya Kartini tidak jauh berbeda dengan pembangunan trotoar di Jalan Raya Margonda. Pembangunan trotoar akan bertekstur sehingga memudahkan arah pengguna jalan untuk difabel atau penyandang disabilitas.

"Tekstur akan dibuat menyerupai kulit jeruk dan tidak ada perbedaan elevasi sehingga tidak membahayakan disabilitas saat menggunakan trotoar," pungkas Citra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.