Sukses

Ikuti PKKMB, Ratusan Mahasiswa UMJ Diberikan Edukasi Soal Keorganisasian

Wakil Rektor IV UMJ, Septa Candra menjelaskan, bahwa organisasi bukan sebagai penghambat akademik bagi mahasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengikuti masa Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) soal pengenalan organisasi kampus, Kamis (15/9/2022).

Organisasi Otonom UMH pun menyelenggarakan masa Ta'aruf kepada mahasiswa. Pada hari ketika PKKMB, ini pengenalan organisasi ditujukan untuk Fakultas Ilmu Kebidanan (FIK) dan Fakultas Teknik (FT).

Sebanyak 425 Mahasiswa baru hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini memberikan informasi sekaligus edukasi bagi mahasiswa baru tentang keorganisasian, khususnya organisasi otonom Muhammadiyah.

Wakil Rektor IV UMJ, Septa Candra menjelaskan, bahwa organisasi bukan sebagai penghambat akademik bagi mahasiswa.

"Tentang organisasi, tidak akan membuat kuliah kalian telat," kata Septa di Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Septa pun mengenalkan organisasi otonom kepada mahasiswa baru. Menurutnya, Organisasi otonom Muhammadiyah dibentuk dan dibina oleh Muhammadiyah.Namun, diberikan kebebasan melaksanakan organisasinya berdasarkan AD-ART sendiri.

"UMJ memiliki tiga ortom (otonom), IMM, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan," jelas Septa.

Ortom didirikan dalam rangka melebarkan dakwah Muhammadiyah di berbagai bidang. Setiap ortom memiliki spesifikasi tujuan pembentukannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diimbau Ikuti Organisasi

Seperti IMM untuk mahasiswa intelektual, Tapak Suci untuk berdakwah melalui bela diri, dan Hizbul Wathan melalui gerakan kepanduannya. Septa juga mengimbau agar mahasiswa baru turut andil dalam organisasi ortom yang dimiliki oleh UMJ.

"Kalian (mahasiswa baru) diharapkan dapat menjadi bagian (kader). Bukan hanya menjadi penonton tetapi menjadi pelaku. Dengan mengambil bagian, saya berharap kalian akan menjadi Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah muda, serta menjadi pendakwah sang pencerah di masa yang akan datang," tutur Septa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.