Sukses

Tolak BBM Naik, HMI MPO Desak Jokowi Copot Menkeu hingga Dirut Pertamina

Massa HMI MPO menggelar aksi demo menolak kenaikan harga BBM. Buntut kebijakan yang dianggap menzalimi rakyat itu, Presiden Jokowi didesak mencopot Menkeu, Menteri ESDM, dan Dirut Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) berunjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2022). Mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ada sejumlah tuntutan yang disuarakan, di antaranya mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi menurunkan kembali harga BBM bersubsidi. Mereka juga mendesak Jokowi mencopot Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati.

"Ada tiga tuntutan dari kami. Pertama mendesak Presiden turunkan harga BBM bersubsidi. Kedua, mendesak Presiden mencopot Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Dirut Pertamina," kata Ketua Umum HMI-MPO Jakarta Selatan Akbar di lokasi, Senin (5/9/2022).

Akbar menerangkan, HMI MPO melaksanakan aksi demo untuk merespons terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Demo kali ini mengangkat tagline 'Jokowi-Maruf pemimpin zalim'.

Akbar menyebut, naiknya harga BBM dinilai semakin membebani rakyat. Karena itu, dia menilai pemimpin yang tidak mensejahterahkan umat maka pantas disebut pemimpin zalim.

"Ketika kita baru pulih dari Covid-19, pulih dari kenaikan BBM. Masyarakat dipertontonkan dengan kenaikan BBM," ujar dia.

Akbar mengajak masyarakat, mahasiwa dan elemen buruh turun ke jalan tolak kenaikan harga BBM.

"Kami akan lakukan aksi lanjutan. Ini bukan keluhan MPO HMI tapi keluhan rakyat Indonesia," ujar dia.

Ketua Umum HMI-MPO Jakarta Barat Muharam menyebut, diperkirakan kenaikan harga BBM bakal meningkatkan inflasi.

"Menurut catatan HMI-MPO kontribusi inflasi yang disebabkan Pertalite dan Solar sekira 1,97 persen itu sampai Juli. Kemarin ada 5,29 persen kalau dijumlah bulan ini sampai dengan jumlah naiknya Pertalite dan Solar itu sampai 7 persen. Ini sangat bahaya bagi kami," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 4.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa atau demo BBM naik yang digelar sejumlah elemen mahasiswa pada hari ini, Senin (5/9/2022).

Ada dua titik konsentrasi massa demo menolak kenaikan BBM, yakni di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, dan depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.  

"Ada 4 ribuan (personel yang melaksankan pengamanan)," kata Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Saufi Salamun dalam keterangannya, Senin siang.

Pantauan di lapangan, massa dari Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) mulai memadati kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat sejak pukul 14.00 WIB.

Massa hendak berjalan kaki menuju ke Istana Negara melalui Jalan Medan Merdeka Barat. Namun, langkah mereka terhenti lantaran ada kawat berduri merintangi jalan di depan Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Aparat kepolisian langsung membuat barikade di belakang kawat berduri. Mereka saling berhadap-hadapan dengan elemen mahasiswa.

Terlihat, massa pada barisan depan membentangkan spanduk bertuliskan "Derita Rakyat, Hiburan Pejabat". Bendera-bendera bertuliskan HMI Cabang Jakarta Selatan terus dikibar-kibarkan.

Sementara itu, orator berorasi menyampaikan tuntutan. Salah satu poin menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kegiatan tersebut berdampak pada arus lalu lintas di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Polisi juga menutup arus lalu lintas dari arah Medan Merdeka Barat menuju ke Medan Merdeka Utara atau Istana Kepresidenan, Jakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.