Sukses

Bertolak ke Papua, Jokowi Akan Bagikan NIB ke UMKM hingga Peresmian Akademi Sepak Bola

Presiden Jokowi melakukan serangkaian kegiatannya di Papua, salah satunya akan membagikan NIB

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (30/8). Diketahui, dalam giat tersebut, Jokowi akan bertolak pada pukul 13.00 WIB.

Kantor Sekretariat Presiden menyebut, terdapat sejumlah kegiatan yang nantinya akan dijalankan oleh Presiden Jokowi, seperti dari pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Selain itu, Jokowi nantinya juga akan dijadwalkan untuk meresmikan sebuah akademi sepak bola di Papua. Menurut catatan, Jokowi sudah 15 kali menghelat kunjungan kerja ke Papua selama menjabat.

Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Papua ini antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu turut pula Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Laksma TNI Hersan, Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Sujatmiko, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Diberitakan sebelumnya, menurut keterangan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Jokowi terus memperhatikan tumbuh kembang Papua dengan pendekatan yang humanis. Tidak hanya soal infrastruktur namun juga soal sumber daya manusianya.

“Ada teman-teman yang turun dari hutan, dari gunung ada langkah kesejahteraan semuanya itu. Berikutnya regional secara wilayah sudah ada pendekatan yang signifikan, seperti pembangunan jalan, (infrastruktur) kesehatan, presiden sampai memikirkan jamban (tempat buang air) dan seterusnya,” kata Moeldoko usai rapat bersama Menko Polhukam Mahfud Md terkait perkembangan Papua di Hotel Westin Jakarta, Kamis 21 Juli 2022.

Selain terhadap masyarakat Papua, lanjut Moeldoko, Jokowi juga terus memberi kesejahteraan bahkan terhadap mereka yang digadang sebagai tahanan politik dengan langkah pembebasan agar bisa kembali ke Bumi Cendrawasih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nekat Jual Beli NIB Seharga Rp 500 Ribu, Siap-Siap Masuk Bui

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mendapat laporan adanya pihak yang menjual-belikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Setiap NIB dijual dengan harga Rp 500.000.

Menanggapi hal tersebut Bahlil akan mempolisikan pelaku tersebut. Sebab proses pengurusan izin melalui sistem one single submission (OSS) tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

"Saya tidak pernah izinkan itu, OSS itu memangkas mata rantai cara-cara seperti ini. Ini bandit-bandit yang harus kita selesaikan," kata Bahlil dalam konferensi pers di Yogyakarta, Selasa 23 Agustus 2022.

Bahlil menjelaskan, seharusnya praktik jual-beli NIB itu tidak mungkin dilakukan. Alasannya, setiap orang yang mau mengakses OSS harus memiliki nomor registrasi baik secara perusahaan maupun perorangan.

"Sebelum masuk NIB ini ada kode perusahaan atau perorangan, tidak mungkin dijual-belikan. Kalau ada, saya penjarakan," ungkapnya.

Sehingga akses menuju NIB tidak bisa diwakili orang lain. Sebagaimana dulu dalam melakukan pengajuan izin harus menggunakan konsultan. Kini jasa konsultan sudah tidak bisa mengurus izin berusaha.

"Kalau dulu pakai konsultan-konsultan, sekarang enggak bisa," kata dia.

Sistem OSS kata Bahlil sengaja dirancang untuk memangkas mata rantai pengurusan izin yang berlarut-larut. OSS telah dibuat dengan memberikan transparansi, kecepatan dan kemudahan.

"Jangan ada lagi orang yang kaya gitu, semua bisa buat dengan online. Orang tidak perlu langsung ketemu gubernur atau kepala daerah buat dapat izin. Buat UMKM ini semua gratis," kata dia.

3 dari 3 halaman

Kantongi NIB, Jokowi Wanti-Wanti UMK Tak Asal Utang ke Bank

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada pelaku usaha agar tidak asal mengajukan pinjaman ke perbankan. Sebelum meminjam harus dikalkulasi terlebih dahulu, mampu bayar atau tidak.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu 13 Juli 2022.

Jokowi menjelaskan, sejak kehadiran sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik melalui Online Single Submission (OSS). Pelaku usaha khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK) menjadi mudah mendapatkan pembiayaan melalui perbankan, karena telah memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB).

Jokowi menegaskan, NIB ini merupakan kunci dalam berusaha. Memiliki NIB itu sudah menjadi keharusan yang dimiliki pelaku usaha terutama Mikro Kecil.

“Jadi, kalau sudah pegang ini (NIB) dan peluang usahanya ada peluang pasarnya ada segera Bapak Ibu semuanya berbondong-bondong ke BRI atau ke bank bank lain yang menyalurkan kredit KUR bunganya, karena ini dana PEN kemarin mumpung bunganya masih 3 persen per tahun,” kata Jokowi.

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan pelaku usaha agar berhati-hati saat mengajukan pinjaman ke perbankan. Jangan sampai tergiur ambil pinjaman dengan nominal yang besar, namun tidak mampu membayar angsuran.

“Tapi kalau pinjam kredit ke bank itu juga hati-hati dihitung dikalkulasi jangan asal ngambil ada peluang dapat Rp 200 juta, Rp 100 juta untuk beli mobil. Saya jamin gak bisa mengembalikan saya jamin nggak akan mungkin bisa dikembalikan,” ujarnya.

Disisi lain, penyaluran kredit ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) yang tumbuh 16,9 persen year on year (yoy) sudah mencapai Rp 1.195,4 triliun pada April 2022.

“Dan untuk KUR nya kita anggarkan ini Rp 373 triliun tahun ini, tapi yang realisasi baru separuhnya 49 persen. Jadi, ini masih ada peluang karena baru 49 persen KUR yang disalurkan, masih ada Rp 185 triliun yang masih ada di bank segera ini bisa digunakan tetapi sekali lagi kalau mau pinjam dihitung dikalkulasi dulu,” pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.