Sukses

Kapolda Jatim Dorong Mahasiswa Adaptif Ikuti Dinamika Perkembangan Zaman

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta memberikan pembekalan materi wawasan kebangsaan dalam kegiatan pengukuhan mahasiswa baru di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta memberikan pembekalan materi wawasan kebangsaan dalam kegiatan pengukuhan mahasiswa baru program pendidikan sarjana dan vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Tahun Ajaran 2022-2023. Dia pun meminta generasi muda bangsa dapat mengikuti dinamika perkembangan zaman.

"Perubahan perkembangan zaman selalu dinamis, maka dari itu seluruh mahasiswa harus adaptif dan pandai menyesuaikan diri dengan dibekali oleh wawasan, pengetahuan serta moral yang didapatkan pada saat menempuh pendidikan," tutur Nico dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

Menurut Nico, landasan fundamental dalam menempuh pendidikan di Universitas Airlangga haruslah sebagaimana istilah 'Mantap' yakni Iman, Kemauan. dan Pengetahuan, agar menghasilkan output 'Benar' dengan makna Benar, Rajin dan Pintar.

"Orang-orang di sekeliling kita adalah orang yang mempengaruhi kehidupan dan masa depan kita, maka dari itu jalin kerukunan dan persatuan antar keluarga besar universitas mahasiswa di tengah-tengah keberagaman sebagai wujud implementasi dari Bhineka Tunggal Ika," kata Kapolda Jatim.

Adapun sebanyak 8.275 mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C Unair, Surabaya, pada Jumat 19 Agustus 2022. Acara tersebut diakhiri dengan penutupan sidang pengukuhan mahasiswa Universitas Airlangga.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan pemerintah akan terus mendorong dan memastikan Ekosistem Teknologi Pendidikan yang diluncurkan dapat terus digunakan dan mendorong lahirnya inovasi baik dalam pembelajaran maupun administrasi pendidikan.

"Saya berharap platform-platform yang telah dibuat dapat menghasilkan begitu banyak karya, inovasi dan kepercayaan diri pada dosen, guru, murid, dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berani tampil, berani mencoba hal baru, berani gagal. Hanya dengan cara itu kita bisa berani sukses," ujar Menteri Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/8/2022)

Hal itu disampaikan dalam dialog dengan guru, kepala sekolah, dosen, dan siswa terkait berbagai platform teknologi yang telah diluncurkan Kemendikbudristek.

Dialog yang mengusung tema "Transformasi dan Inovasi di Sektor Pendidikan Melalui Teknologi" itu diselenggarakan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Tahun 2022, di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat Merdeka Belajar

Kepala Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Gabungan Kota Jayapura, Sandra Grace Titihalawa yang menjadi salah satu narasumber pada dialog ini menceritakan manfaat ekosistem teknologi pendidikan di sekolahnya, salah satunya Platform Merdeka Mengajar.

Menurutnya, dengan adanya platform ini, para guru di sekolahnya tidak perlu lagi meninggalkan muridnya ketika mengikuti pelatihan.

"Dengan adanya fitur belajar mandiri dalam platform Merdeka Mengajar, guru tidak lagi meninggalkan kelas, tetapi dengan mencari waktu kosong dapat bisa meningkatkan pemahaman mereka terkait dengan apa itu Kurikulum Merdeka," ucapnya.

Platform selanjutnya, kata Sandra, adalah Rapor Pendidikan yang dapat menjelaskan karakteristik sekolah.

"Kita bisa melihat level kita, ada di mana anak-anak kita, sehingga dari Rapor Pendidikan ini kita coba membedah kemudian kita menyusun program supaya anak-anak dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dan kemudian juga meningkatkan karakter," katanya.

Selain itu, penggunaan platform Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), Sandra menuturkan, selama ini sekolahnya memerlukan kertas yang banyak untuk membuat laporan.

"Melalui ARKAS, kami sangat terbantu karena kita hanya menginput di ARKAS kemudian pelaporannya dan bukti fisiknya disimpan di sekolah. Itu yang sangat membantu pekerjaan kami secara efektif tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses manajemen sekolah," urainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.