Liputan6.com, Jakarta - Cuaca cerah berawan diprediksi mendominasi seluruh wilayah Jakarta dan kota penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, serta Tangerang pada besok Selasa pagi, 16 Agustus 2022.Â
Siang harinya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan turun merata di setiap sudut Ibu Kota dengan intensitas ringan.Â
Advertisement
Baca Juga
Lewat peringatan dini cuaca, BMKG juga melaporkan potensi hujan dibarengi petir dan angin kencang sore hingga malam hari.Â
"Waspada potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di Jakbar, Jakpus, Jaktim, dan Jaksel pada sore dan malam hari," imbau BMKG lewat peringatan dini cuaca, Rabu, 16 Agustus.Â
Hujan juga dilaporkan terjadi di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi siang hari. Sementara, pagi hari cuaca di keempat kota diprediksi cerah berawan.
BMKG juga mengungkap adanya potensi hujan angin siang hingga malam di wilayah Bogor, Depok juga Bekasi.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi, pada waktu siang hingga malam dan dini hari di wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:Â
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Berawan Tebal |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jokowi ke BMKG: 13 Juta Orang Diprediksi Kelaparan Akibat Perang, Antisipasi Sedini Mungkin
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dampak perubahan iklim sangat luas dan multisektoral, mulai dari bencana alam hingga ketahanan pangan.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), kelompok yang paling rentan terdampak perubahan iklim yakni, 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi 80 perssn sumber pangan dunia.
Tak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memprediksi ada 13 juta orang yang kelaparan akibat perang Rusia-Ukraina. Pasalnya, perang membuat rantai pasok dunia menjadi terhambat. Â
Advertisement
"WHO juga memprediksi akan ada 13 juta orang kelaparan akibat terhambatnya rantai pasok dunia akibat perang Ukraina," kata Jokowi dalam Rakor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara virtual, Senin, 8 Agustus 2022.
Dia menekankan bahwa hal tersebut merupakan persoalan yang sangat serius. Jokowi pun meminta BMKG untuk melakukan antisipasi sesegera mungkin, menyusul prediksi WHO.
"Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius, perlu penanganan yang komprehensif, perlu antisipasi sedini mungkin, secepat cepatnya dan sebaik baiknya," ujarnya.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perkuat Layanan Informasi BMKG dan Literasi
Jokowi mengingatkan bahwa dampak perubahan iklim ini sangat serius sehingga membutuhkan kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh. Hal ini untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan, serta sistem peringatan dini ketika bencana akan terjadi.
Dalam hal ini, kata Jokowi, BMKG memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkannya. Khususnya, terkait monitoring prediksi dan peringatan dini kondisi cuaca serta iklim ekstrem.
"Ini sangat membantu untuk perumusan strategi pencegahan dan penanggulangan," ucap Jokowi.
Advertisement
Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan BMKG untuk mengidentifikasi risiko iklim dan dampaknya secara menyeluruh.
Mulai dari, mengindentifikasi adaptasi yang bisa dilakukan, meningkatkan kapasitas SDM dan peralatan untuk permodelan cuaca serta iklim yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit.
Kemudian, memperkuat layanan informasi BMKG dan literasi. Terutama, di wilayah pertanian dan perikanan sehingga petani dan nelayan bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrim.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.