Sukses

Update Covid-19 Sabtu 16 Juli 2022: Positif 6.131.413, Sembuh 5.947.980, Meninggal 156.839

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 15 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (16/7/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Tanah Air pada hari ini, Sabtu (16/7/2022) kembali bertambah. Naik sebanyak 4.329, sehingga total kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 hingga saat ini menjadi 6.131.413 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.   

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 2.702 oran. Dengan begitu maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.947.980 jiwa.  

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan Satgas Covid-19 terus meningkat.

Tercatat jumlah keseluruhan warga yang meninggal akibat Covid-19 hingga hari ini mencapai 156.839 jiwa, setelah ada penambahan 6 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Jumat, 15 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Sabtu (16/7/2022) pada jam yang sama.

Satgas Covid-19 juga menyebut, kasus virus corona di Indonesia meningkat akibat munculnya subvarian Omicorn BA.4 dan BA.5. Berdasarkan penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), situasi Covid-19 di Indonesia saat ini berada di level 2. 

"Maka apabila kita melihat data kajian Kemenkes per 13 Juli 2022, maka situasi Indonesia masuk ke dalam level 2," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/7/2022).

Dia menyampaikan, tingkat penularan atau transmisi komunitas kasus Covid-19 di Indonesia berada di angka 6,70 per 100.000 penduduk per minggu. Adapun tingkat rawat inap di RS Rujukan Covid-19 yakni, 0,57 per 100.000 penduduk per minggu.

Sementara itu, tingkat kematian akibat Covid-19 sebesar 0,01 per 100.000 penduduk per minggu. Di sisi lain, Reisa mengungkapkan angka positivity rate Indonesia melebihi standar yang ditetapkam WHO sebesar 5 persen.

"Pada 13 Juli 2022, kita melihat adanya kenaikan yang membuat positivity rate harian Indonesia menjadi 5,88 persen," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Positivity Rate di Atas Standar WHO

Menurut dia, positivity rate Covid-19 dalam satu pekan terakhir sebesar 5,72 persen. Reisa menekankan tingginya angka positivity rate di atas standar WHO membuat risiko penularan terhadap Covid-19 melonjak.

"Artinya, saat ini Indonesia harus kembali masuk ke negara yang harus diperhatikan karena telah melebihi standar WHO di mana positivity rate sebaiknya tidak lebih dari 5 persen," jelas dia.

"Dengan adanya peningkatan positivity rate, artinya adanya peningkatan risiko untuk terinfeksi ketika kita beraktivitas dalam lingkungan," sambung Reisa.

Namun, begitu dia meyakini Indonesia mampu menekan kenbali jumlah kasus Covid-19. Salah satunya, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan apabila beraktivitas di luar rumah.

"Mari ingat kembali cara kita menjaga diri agar tidak terinfeksi. Mulai dari, penggunaan masker sangat penting ketika kita berinteraksi dengan orang lain yang kita tidak ketahui kondisi kesehatannya," tutur Reisa.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hingga kini pemerintah belum ada rencana untuk melalukan pengetatan aktivitas masyarakat, meski kasus harian Covid-19 naik. Menurut dia, pemerintah masih memantau situasi Covid-19 di Indonesia.

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.