Sukses

6 Hal yang Disampaikan Jokowi Untuk Polri saat Peringatan Hari Bhayangkara 2022

Pada Selasa 5 Juli 2022, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara 2022 yang dipusatkan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa 5 Juli 2022, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara 2022 yang dipusatkan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan Presiden Jokowi. Di antaranya, Jokowi meminta anggota Polri untuk bertindak hati-hati dan tidak ceroboh saat menjanlankan tugas di lapangan.

Pasalnya, kata dia, kecerobohan yang dilakukan berpotensi merusak kepercayaan masyarakat kepada Polri.

"Setiap kecerobohan apa pun di lapangan, sekecil apa pun itu, bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri," kata Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara dalam Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara 2022 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2022.

Selain itu, jelang Pemilu 2024, Presiden Jokowi meminta agar Polri dapat mengawal segala prosesnya dengan baik. Sebab, pada 2024 tersebut akan ada Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Jokowi menekankan Polri harus bisa menjaga ketertiban masyarakat agar tak merusak jalannya Pemilu 2024.

"Agenda besar demokras, Pileg, Pilpres, dan Pilkada Serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik," kata Jokowi.

Kemudian dipaparkan Jokowi, banyak agenda nasional yang perlu dukungan Polri. Salah satunya, proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

Berikut sejumlah hal yang disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara 2022 yang dipusatkan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Minta Polri Tak Ceroboh dan Jaga Kepercayaan Masyarakat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta anggota Polri untuk bertindak hati-hati dan tidak ceroboh saat menjanlankan tugas di lapangan. Pasalnya, kata dia, kecerobohan yang dilakukan berpotensi merusak kepercayaan masyarakat kepada Polri.

"Setiap kecerobohan apa pun di lapangan, sekecil apa pun itu, bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri," kata Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara dalam Peringatan ke-76 Bhayangkara di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2022.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan survei Kompas, sebanyak 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Kendati begitu, Jokowi mengingatkan ada 28,6 persen responden yang menyatakan belum sesuai visi presisi.

"Oleh karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi," ucapnya.

Jokowi mengatakan dirinya dan rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada institusi Polri. Dia menyampaikan bahwa Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat setiap bertugas di lapangan.

Untuk itu, Jokowi menuturkan bahwa perilaku Polri selalu dalam pengamatan dan penilaian masyarakat. Dia menyebut masyarakat akan selalu menilai apakah tindakan Polri sudah sesuai dengan harapan.

"Kewenangan Polri sangat besar. organisasi Polri menembus sampai ke tingkat desa dan setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat, bersentuhan langsung dengan rakyat," jelasnya.

"Di mana pun saudara-saudara bertugas, saudara-saudara selalu dalam pengamatan rakyat, saudara-saudara selalu dalam penilaian rakyat, rakyat menilai apakah perilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat," sambung Jokowi.

 

3 dari 7 halaman

2. Minta Polri Mengantisipasi Keamanan Jelang Pemilu 2024

Kemudian, Jokowi meminta Polri untuk mengawal pesta demokrasi yaitu Pemilu 2024. Di mana, akan ada Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Jokowi menekankan Polri harus bisa menjaga ketertiban masyarakat agar tak merusak jalannya Pemilu 2024.

"Agenda besar demokras, Pileg, Pilpres, dan Pilkada Serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik," terang Jokowi.

 

4 dari 7 halaman

3. Tegaskan Polri Harus Kawal Pembangunan IKN agar Lancar dan Tepat Waktu

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta anggota Polri mengawal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Jokowi pun menekankan pentingnya peran Polri agar pembangunan IKN berjalan lancar dan tepat waktu.

"Pembangunan ibu kota negara. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan, Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu," kata Jokowi.

 

5 dari 7 halaman

4. Minta Polri Kawal KTT G20

Selain itu, Presiden Jokowi meminta Polri mengawal pelaksanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali.

Pasalnya, KTT G20 akan dihadiri sejumlah pemimpin negara pada November 2022.

"Agenda G20 yang sudah berlangsung dan harus terus dikawal. Puncaknya nanti adalah KTT G20 di bulan November di Bali yang akan dihadiri oleh para kepala negara anggota-anggota G20," ucap Jokowi.

 

6 dari 7 halaman

5. Ingatkan Polri Selalu Kedepankan Pencegahan, Jadikan Penegakan Hukum Upaya Terakhir

Jokowi juga mengingatkan anggota Polri untuk mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Dia meminta Polri untuk bertindak humanis, namun tetap tegas.

"Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas, lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis namun tegas ketika diperlukan," ujar Jokowi.

Menurut dia, rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh semua masyarakat. Jokowi meminta Polri untuk menjadikan penegakan hukum sebagai opsi terakhir.

"Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia," kata Jokowi.

 

7 dari 7 halaman

6. Ingatkan Tugas Berat Polri

Terakhir, Jokowi juga meminta anggota Polri tetap berinovasi, adaptif, responsif, dan bertransformasi. Pasalnya, kata dia, tugas Polri ke depannya akan semakin berat.

"Individu anggota polri dan kelembagaan polri harus terus berinovasi, harus semakin adaptif, responsif dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, kementerian dan lembaga-lembaga dalam menjalankan tugasnya," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan banyak tugas berat nasional yang masih harus dilakukan Polri. Pertama, pandemi Covid-19 yang masih perlu penanganan serius.

"Saya minta polri selalu siaga dalam penanggulangan Covid-19," ucap dia.

Kedua, kata Jokowi, Polri harus mewaspadai ketidakpastiaan global, krisis energi, pangan, dan keuangan. Untuk itu, Polri harus memastikan keamanan dan ketertiban masyarakar agar dapat kokoh dalam menghadapi tantangan ini.

Ketiga, Jokowi menekankan Polri harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru. Dia meminta Polri terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi.

"Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan," jelas Jokowi.

 

(Belinda Firda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.