Sukses

4 Klaim Polri Atas Kinerjanya Sepanjang 2021

Polri membeberkan hasil kerja yang diklaim telah berhasil dilakukan dalam Rilis Akhir Tahun 2021 yang disampaikan pada Jumat 31 Desember 2021 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Polri membeberkan hasil kerja yang diklaim telah berhasil dilakukan dalam Rilis Akhir Tahun 2021 yang disampaikan pada Jumat 31 Desember 2021 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dipaparkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sepanjang 2021, pihaknya telah merekrut 83 santri melalui program rekrutmen proaktif.

"Kami berusaha merekrut bibit-bibit SDM melalaui program rekrutmen proaktif 2021, Polri telah rekrut 83 lulusan santri," kata Sigit dalam sambutan saat rilis akhir tahun 2021 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 31 Desember 2021.

Selain itu, menurut Sigit, Polri mencatat terjadi peningkatan dalam penyelesaian masalah atau kasus sebesar 6,1 persen.

Lalu, lanjut dia, dalam penegakan hukum ini terjadi penurunan sebesar 19,3 persen atau 53.360 perkara dibanding tahun 2020 sebanyak 275.903 perkara.

Berikut deretan klaim hasil kerja Polri yang telah berhasil dilakukan dalam Rilis Akhir Tahun 2021 dihimpun Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Rekrut 83 Santri, 56 Hafidz Quran

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan sepanjang 2021, Polri telah merekrut 83 santri melalui program rekrutmen proaktif.

"Kami berusaha merekrut bibit-bibit SDM melalaui program rekrutmen proaktif 2021, Polri telah rekrut 83 lulusan santri," kata Sigit dalam sambutan saat rilis akhir tahun 2021 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 31 Desember 2021.

Dari jumlah tersebut, ternyata adanya para calon bintara yang mempunyai kemampuan dalam menghapal ayat-ayat suci Alquran.

"Dimana 56 merupakan calon-calon Bintara yang memiliki kemampuan hafidz quran, dan kemudian Polri juga merekrut 10 personel dari suku pedalaman," ujar Sigit.

 

3 dari 6 halaman

2. Berhasil Rekrut 3.500 Orang Asli Papua

Selain itu, Sigit menyebut, ada 3.500 Orang Asli Papua (OAP) untuk memperkuat Korps Bhayangkara.

"Ini juga untuk memperkuat kebutuhan Polri yang ada di Papua, sehingga kemudian komunikasi yang terjalin dalam pemeliharaan Kamtibmas menjadi lebih baik," terang Sigit.

 

4 dari 6 halaman

3. Penegakan Hukum Tahun 2021 Menurun 19,3 Persen

Polri mencatat terjadi peningkatan dalam penyelesaian masalah atau kasus sebesar 6,1 persen. Lalu, dalam penegakan hukum ini terjadi penurunan sebesar 19,3 persen atau 53.360 perkara dibanding tahun 2020 sebanyak 275.903 perkara.

"Kami laporkan bahwa terjadi penurunan sebesar 19,3 persen atau 53.360 perkara. Namun ditingkat penyelesaian terjadi peningkatan sebesar 6,1 persen," kata Sigit.

Dengan adanya penurunan dan peningkatan tersebut, Polri mengubah pola dengan mengedepankan pendekatan-pendekatan secara restorative justice. Khususnya terhadap kasus yang dirasa tak perlu dinaikkan hingga ke kursi pesakitan atau pengadilan.

"Karena justru masyarakat menginginkan ini bisa diselesaikan khususnya masalah-masalah kecil. Kalau dinaikkan memunculkan polemik dimana rasa keadilan, khususnya masyarakat harusnya kita bantu," ujarnya.

"Hanya karena kepastian hukum berjalan, akhirnya bermunculan kasus memunculkan pandangan yang tidak bagus terkait rasa keadilan yang harus diperjuangkan khsususnya masyarakat kecil," sambungnya.

 

5 dari 6 halaman

4. Beberkan Tingkat Kejahatan 2021

Dalam paparannya itu, tercatat kejahatan yang paling dominan sepanjang 2021 yakni kejahatan konvensional sebanyak 174.043 perkara, selanjutnya diikuti kejahatan transnasional sebanyak 40.562 perkara.

Lalu, untuk kekayaan negara sebanyak 4.018 perkara dan implikasi kontijensi sebanyak 762 perkara.

"Kejahatan konvensional 174.043 perkara atau 79 persen dari seluruh jumlah kejahatan diikuti kejahatan transnasional yaitu 45.425 perkara atau 18 persen," tutup Sigit.

6 dari 6 halaman

Janji Kapolri Usai Rentetan Tagar di Medsos

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.