Sukses

Binus University Akan Cabut Gelar Alumni yang Terbukti Korupsi

Terobosan Binus ini disebut telah didukung oleh Kemendikbudristek.

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) Harjanto Prabowo menegaskan akan mencabut gelar alumni yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Kebijakan itu telah berlaku sejak empat tahun silam. Namun hingga kini, menurut Harjanto belum ada alumni Binus yang bertindak demikian.

"Setiap kali di acara wisuda pun saya juga sampaikan bahwa saya minta para wisudawan itu menjaga integritas. Lulusan Binus itu harus punya integritas, saya hanya menyampaikan sederhana saja jangan berbuat korupsi, jangan menyebabkan orang lain berbuat korupsi dan merugikan masyarakat," kata Harjanto kepada Liputan6.com, Senin (20/12/2021).

Harjanto memastikan, terobosannya ini telah didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kendati secara teknis, kebijakan semacam ini belum ada pengaturannya di tingkat pusat.

"Itu sebetulnya kan lebih ke gerakan moral ya. Dan Puji Tuhan sih sampai sekarang belum ada, dan mudah-mudahan enggak ada," ujar Harjanto.

Meskipun mekanisme pencabutan gelar semacam itu belum diatur, menurut Harjanto paling tidak jika ada alumnui yang terbukti korupsi atau membuat orang korupsi dengan cara menyuap dan semacamnya, maka yang bersangkutan akan didepak dari keluarga besar Binus.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aturan Tegas Sejak Kuliah

Harjanto menyampaikan, di Binus bahkan sejak kuliah ada aturan yang menyangkut dengan integritas. Di mana bagi mahasiswa yang terbukti menyontek, maka pihak kampus tak segan untuk mengeluarkan mereka.

"Itu udah berjalan, sejak kuliah itu kalau menyontek sudah DO (drop out)," tegasnya.

Sejak kebijakan itu diberlakukan di kampus empat tahun silam, hingga saat ini sudah ada 90-an mahasiswa yang dikeluarkan lantaran terbukti menyontek saat ujian.

Pelbagi terobosan tersebut diambil Harjanto lantaran demi menegakkan nilai-nilai Binus yang bukan hanya menjunjung intelektualitas, melainkan juga integritas.

"Binus itu sudah komitmen dari dulu lulusannya itukan tidak hanya pintar, tidak hanya smart tapi kan good, baik. Punya karakter, punya integritas. Kitakan ada values yang ditanamkan, ada character building di situ. Terus untuk apalagi kalau itu gak diterapkan?" katanya.

Terobosan macam ini, menurut Harjanto juga mulai ramai dipelajari perguruan tinggi lain. Sejumlah kampus bahkan studi banding ke Binus untuk turut menerapkan kebijakan serupa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.