Sukses

Menag Wanti-wanti Madrasah Tekankan Penguatan Moderasi Beragama

Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman seseorang dalam beragama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti agar madrasah menekankan penguatan moderasi beragama kepada para siswanya di samping penguatan prestasi.

Hal itu disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan pada Tasyakuran Milad ke-25 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong, Selasa (5/10/2021).

Yaqut menekankan, Madrasah mendidik anak tidak hanya kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi iman juga harus kuat dan berperilaku moderat.

“Saya mohon, saya tekankan betul. Penguatan moderasi beragama harus ditekankan. Salah satunya adalah penghargaan terhadap perbedaan yang ada di sekeliling kita, baik suku, ras, bahasa, tradisi, termasuk perbedaan dalam memahami ajaran-ajaran agama,” ujar Yaqut seperti dikutip lewat laman resmi Kemenag RI, Selasa (5/10/2021).

Yaqut mengapresiasi jajaran MAN IC Serpong atas capaian prestasi siswa madrasah yang terus berkembang lantaran telah menduduki peringkat pertama sekolah terbaik berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Namun, Yaqut juga mengingatkan bahwa prestasi yang diraih harus dibarengi dengan pemahaman dan sikap keagamaan siswa yang moderat. 

“Meski prestasi setinggi langit, jika pemahaman keagaman siswanya tidak toleran, akan kita koreksi,” katanya.

Dia yakin dan menaruh harapan kepada para guru mampu mewujudkan hal itu. 

"Semakin baik pemahaman keagamaan kita, maka semakin kita toleran dalam menyikapi perbedaan,” ujarnya.

Moderasi beragama menurut Yaqut merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Untuk Moderasi Agama, Tapi...

Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman seseorang dalam beragama. Ada empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Pemahaman akan hal ini yang terus Kemenag injeksikan terhadap masyarakat dalam kerangka penguatan moderasi beragama.

Dia mengingatkan bahwa alumni madrasah jangan sampai memiliki pemahaman keagamaan yang tidak moderat. Apalagi, sampai merasa hanya dirinya yang paling benar lalu menyalahkan pemahaman orang lain yang berbeda dengannya.

“Anak-anak ini penentu nasib masa depan bangsa. Cara mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan bangsa adalah dengan menjaga keragaman ini, mulai dari anak-anak kita,” pesannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.