Sukses

Wakil Wali Kota: Baru Ada 319 Bank Sampah di Depok

Menurut Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, bank sampah dapat menjadi solusi untuk mengurangi beban sampah rumah tangga.

Liputan6.com, Jakarta Sampah masih menjadi salah satu permasalahan yang harus dibenahi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Untuk mengurangi sampah, Pemkot Depok akan menambah jumlah bank sampah di tiap RW. 

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, sampah merupakan salah satu persoalan daerah, baik di Kota Depok maupun daerah lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Imam mengaku pihaknya akan berupaya merubah sampah menjadi uang atau nilai ekonomis. 

"Kita sedang upayakan ke depannya sampah menjadi uang," ujar Imam, Minggu (19/9/2021). 

Imam menjelaskan, sampah organik maupun sampah plastik dapat dijadikan uang, salah satunya dengan mengaktifkan bank sampah di setiap RW. 

"Dari 925 RW baru terdapat 319 bank sampah," ungkap Imam. 

Menurutnya bank sampah dapat menjadi solusi untuk mengurangi beban sampah rumah tangga. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok akan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah melalui bank sampah

"Kita akan berdayakan dan diberikan anggaran yang bisa mengelola sampah," ucap Imam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berupaya Raih Kembali Adipura

Tidak dapat dipungkiri, Pemerintah Kota Depok berupaya menargetkan pencapaian piala Adipura sebagai target Prestasi. Piala Adipura pernah diraih Kota Depok pada 2017. Namun, hingga kini piala tersebut tidak kunjung diraih kembali. 

"Jadikan sampah bukan musibah tetapi berkah dan kami bertekad untuk terus mendapatkan kembali Adipura," tutur Imam. 

Imam menambahkan, sampah yang masuk ke TPA Cipayung mencapai 1.000 ton setiap hari. Sampah tersebut didominasi sampah organik dan anorganik yang berasal dari wilayah Kota Depok. 

"Sampah yang masuk ke TPA Cipayung itu 60 persen organik dan 40 persen anorganik,” pungkas Imam. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.