Sukses

Pastikan Stok Aman, Gus Muhaimin Dukung Bio Farma Percepat Produksi Vaksin Covid-19

Gus Muhaimin memastikan bahwa stok vaksin corona secara nasional masih sangat mencukupi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot vaksinasi covid-19 untuk menekan laju penyebaran virus corona covid-19. Bahkan Presiden Jokowi menargetkan 2 juta dosis per hari pada Agustus 2021.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menilai, pandemi sulit teratasi jika vaksinasi belum bisa menjangkau seluruh kalangan masyarakat. Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan vaksinasi.

Gus Muhaimin memastikan bahwa stok vaksin secara nasional masih sangat mencukupi. Kepastian itu didapatkan setelah berkunjung ke Kantor PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, sebagai BUMN Farmasi yang memproduksi vaksin Covid-19.

”Kita sangat optimistis atas pelaksanaan vaksinasi ini karena stoknya tersedia. InsyaAllah stok akan terpenuhi dan segera terlaksana vaksinasi secara nasional. Karena itu, tidak ada jalan lain, mari kita semua bergerak menyukseskan vaksinasi ini karena tidak ada jalan lain penyelamatan ini selain vaksinasi,” tutur Gus Muhaimin di Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021).

Ia menambahkan, dalam kondisi krisis kesehatan seperti sekarang, peran Bio Farma sangat penting. Ini menjadi harapan semua untuk bisa mengatasi kesulitan pandemi yang begitu dahsyat.

"Hari-hari ini terutama, keadaan ini sulit sekali. Kita tidak bisa mengatasi dengan cepat kecuali berharap dengan Bio Farma. Pandemi ini perang sesungguhnya. Ini konsentrasi untuk bersaing di tingkat global. Bersyukur kita bisa koordinasi, kita bisa bersinergi DPR dengan Bio Farma,” tuturnya.

Keberadaan Bio Farma menurut Gus Muhaimin, adalah wujud dan bukti nyata negara hadir untuk melindungi warganya dalam melawan pandemi. "Berbanggalah Anda semua yang bekerja dan mengabdi di Bio Farma,” katanya.

Kepada direksi dan manajer serta seluruh jajaran Bio Farma, Gus Muhaimin menyatakan dukungannya untuk melanjutkan komitmen, kebaikan dan bakti mereka kepada rakyat dan bangsa, serta tetap berpegang teguh kepada arahan dan instruksi Presiden Joko Widodo dengan tidak mengkomersialkan vaksin.

”Saya dan pimpinan DPR akan selalu mendukung Bio Farma. Kami akan terus memenuhi kebutuhan Bio Farma untuk menjadi 'Pedang Bangsa' dalam memerangi corona covid-19. Kami mendorong Bio Farma harus membentuk konsorsium dengan perusahaan sejenis di dalam dan luar negeri agar lebih mampu melakukan percepatan produksi lebih banyak vaksin,” tuturnya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Biofarma Produksi Vaksin Dalam Negeri

Gus Muhaimin juga mendorong dan mendukung agar Bio Farma semakin mampu memproduksi vaksin dalam negeri yakni Vaksin Merah Putih. ”Kami akan terus memperkuat modal kerja Bio Farma agar kapasitas dan kecepatan produksi vaksin lebih besar,” urainya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta, dalam menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat harus mengikuti semua prosedur protokol kesehatan secara disiplin.

”Mereka yang sudah divaksin maupun yang belum, harus disiplin menerapkan protokol kesehatan karena ini pangkal masalahnya. Mari kita percepat vaksinasi ini. Ayo berduyun-duyun, kita tunjukkan bahwa kita bisa memiliki daya tahan dan daya tangkal yang kuat. Di semua negara yang sukses menangani pandemi ini adalah karena protokol kesehatannya berhasil,” tutur Gus Muhaimin.

Ikut dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, saat ini hal yang terpenting ialah agar vaksin cepat diberikan kepada masyarakat. Sebab dari data yang didapat, sebanyak 80 persen orang yang dirawat di rumah sakit itu belum divaksin.

"Delapan persen itu yang baru vaksin pertama, tapi sudah kena karena belum lengkap. Ada juga yang vaksin kedua tapi karena faktor komorbid atau memang saat divaksin memang sudah kena, tapi lagi masa inkubasi. Poinnya apa, vaksin yang bagusnya, lebih cepat divaksin, sudah, itu saja,” katanya.

Honesti Basyir menambahkan, saat ini stok vaksin sangat mencukupi. Namun, untuk proses distribusinya sangat tergantung pada kesiapan dan permintaan dari pemerintah daerah setempat.

”Kalau sudah siap itu langsung dikirim. Sekarang tinggal masalahnya koordinasi antara pemerintah setempat dengan masyarakat untuk melakukan vaksinasi secepatnya,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.