Sukses

Kondisi Wisma Atlet Terkini Usai Alami Lonjakan Pasien Covid-19 dalam 10 Hari Terakhir

Dilaporkan, angka pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet kini bisa tembus di angka 600 orang dalam sehari.

Liputan6.com, Jakarta Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat kini tengah jadi sorotan usai terjadi lonjakan jumlah pasien seiring naiknya kasus baru Covid-19 di Ibu Kota pascalibur Lebaran lalu.

Dilaporkan, angka pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet kini bisa tembus di angka 600 orang dalam sehari.

Menyikapi kondisi saat ini, Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Koordinator Humas dan Komandan Lapangan Letkol TNI Arifin meminta pemerintah kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti di awal pandemi.

"Kalau saran kami, masih macet-macet gini berarti kan ada kebijakan (PSBB ketat) itu dilaksanakan," ucap Arifin, Selasa (15/6/2021).

Sebelumnya, dalam video viral yang beredar terlihat antrean panjang pasien Covid-19 memenuhi ruang tunggu saat hendak mendapatkan kamar di Wisma Atlet. Tak sedikit di antara mereka  yang duduk lesehan di lantai karena panjangnya antrean.

Belakangan, Letnan Kolonel Laut M Arifin membenaran adanya video tersebut. "Kejadian semalam itu. Antreannya memang gitu karena udah enggak muat, tempatnya lesehan," kata Arifin saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan, pada Selasa pagi, RSD Wisma Atlet untuk sementara tak lagi menerima pasien baru. 

Berikut kabar terkini RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran yang mengalami lonjakan pasien Covid-19 dalam 10 hari terakhir:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Wisma Atlet Berpotensi Kolaps

Sehari tembus diangka 600 pasien Covid-19, RSD Wisma Atlet dilaporkan berpotensi memasuki fase krisis atau kolaps apabila tak ada kebijakan yang lebih ketat.

"Ya kalau sehari gini terus 500 600, semua fasilitas kesehatan kolaps lah. Seminggu ini tinggi 500 (sampai) 600," kata Koordinator Humas dan Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol TNI Arifin kepada Liputan6.com, Selasa (15/6/2021).

"Bisa juga kalau memang masif, nanti seminggu ke depan positivity rate-nya tinggi, harus ada kebijakan yang diambil," sambungnya.

Untuk itu, dia menyarankan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Misalnya, dengan menerapkan kembali PSBB ketat yang diberlakukan awal pandemi.

"Kalau memang diperlukan dan merasa kondisi lapangan tidak memungkinkan dan saking banyak angka positifnya, itu rumah sakit di PIK sudah penuh. Jadi sbg indikatorlah, bisa diliat sbnrnya mana yang paling efektif," jelasnya.

3 dari 7 halaman

2. Belum Ada Tanda-tanda Jumlah Pasien Akan Turun

Lanjut Arifin, hingga kini belum ada tanda-tanda pasien di Wisma Atlet akan menurun. Pasalnya, tracing atau penulusuran kontak di Puskesmas masih banyak.

Menurutnya, naiknya kasus Covid-19 di Indonesia terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat. Oleh sebab itu, diprlukan penanganan dari hulu untuk membatasi pergerakan masyarakat sehingga angka penyebaran Covid-19 berkurang.

"Kalau hulunya dikendalikan ya segera turun. Itu intinya. Tugas saya, sembuhkan pasien yang disini negatif. Kemudian yang hulu jg dikendalikan bagaimana menurunkan mobilisasi oramg. Kita nanti ketemu titik temunya, dan angka yang masuk sedikit," tutur Arifin.

4 dari 7 halaman

3. Imbauan PSBB Diperketat

Menyikapi kondisi tersebut, Kolonel Laut M Arifin meminta agar Pemerintah Daerah, khususnya DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB.

"Saran saya PSBB perketat dulu, seminggu, dua minggu ini sampai nanti landai biar kita bisa fokus menangani pasien dengan baik. Kalau sudah landai silakan mau dibuka lagi,” ujar Arifin saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

Dengan adanya pengetatan  PSBB, Arifin berharap, mobilitas warga akan berkurang karena aturan seperti work from home atau bekerja di rumah bagi para pekerja kantor kembali ditetapkan. 

Dia berharap, interaksi warga juga berkurang dan mengurangi potensi transmisi virus corona di tengah-tengah masyarakat. 

Selain itu, Arifin juga beralasan, perlunya memperketat PSBB karena mayoritas pasien di Wisma Atlet merupakan warga Jakarta. 

"Mayoritas Jakarta, 80 persen Jakarta, pasien yang masuk ke Wisma Atlet merupakan kiriman dari puskesmas-puskesmas Jakarta kebanyakan, " kata dia. 

5 dari 7 halaman

4. Wisma Atlet Setop Terima Pasien Covid-19

Sebelumnya, tangkapan layar yang memperlihatkan pasien harus rela menunggu dengan duduk di lantai karena bangku yang sediakan tidak dapat menampung, viral di media sosial.

Oleh karena itu, pihak RSD Wisma Atlet akan mengatur tempat tidur pasien Covid-19. Wisma Atlet pun tidak menerima pasien baru pada pagi hari tadi. 

"Pagi ini saya kendalikan dulu, enggak ada yang ngirim (pasien) dulu, mau persiapan atur bed (tempat tidur). Siang kayaknya baru pada mau ngirim (pasien)," kata Arifin saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/6/2021).

Dia menyebut antrean panjang hingga dini hari sempat terjadi pada Senin 14 Juni 2021. Sebab hampir 600 pasien masuk ke RSD Wisma Atlet.

"Iya saking banyaknya, kasih tahu masyarakat memang benar seperti itu (keadaan RSD Wisma Atlet), antre sampai dini hari baru dapat kamar, sampai lesehan," ujar Kolonel Laut M Arifin.

6 dari 7 halaman

5. DKI Bisa Masuk Fase Genting

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai ibu Kota dapat memasuki fase genting bila penanganan kasus Covid-19 tidak dapat segera ditangani. Sebab terdapat kenaikan jumlah kasus aktif yang cukup tinggi.

"Bila kondisi sekarang tidak terkendali kita akan masuk fase genting. Bila fase genting itu terjadi kita harus ambil langkah drastis seperti September dan Februari lalu," kata Anies di kawasan Jakarta Selatan, Minggu, 13 Juni 2021. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan potensi itu dapat terjadi ketika fasilitas kesehatan mulai kewalahan dalam menangani peningkatan drastis jumlah pasien Covid-19.

Karena hal itu, dia meminta adanya pendisiplinan secara kolektif yang melibatkan semua pihak.

"Harus semua unsur bersama. Kami berharap dengan langkah pendisiplinan yang ditingkatkan beberapa hari ke depan mudah-mudahan situasi di Jakarta menjadi lebih terkendali dan kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi," papar Anies.

7 dari 7 halaman

6. Wisma Atlet Capai 359 Persen dalam 10 Hari Terakhir

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, angka kenaikan RSD Wisma Atlet Kemayoran Jakarta hampir 400 persen dalam beberapa hari terakhir ini.

"Kita lihat kondisi Wisma Atlet jumlah pasien meningkat hampir 359 persen, bahkan mendekati 400 persen dalam 10 hari terakhir ini. UGD Wisma Atlet penuh dan pasien terus berdatangan," tutur Yusri dalam keterangan videonya, Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Menurut dia, tingkat ketersediaan tempat tidur di Wisma Atlet sendiri sudah terisi sampai dengan 75,19 persen. Sementara tercatat sebelum lebaran bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) di sana hanya 15 persen.

Adapun data Sabtu, 12 Juni 2021 pagi, tempat tidur di Wisma Atlet hanya tersisa sekitar 24,8 persen atau 3/4 kapasitasnya telah teriisi. Kemudian, pasien yang masuk tercatat sebanyak 661 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.