Sukses

Anies Baswedan: 100 Bus Listrik Transjakarta Akan Beroperasi pada 2021

Anies Baswedan mengatakan, rencananya ada 100 bus Transjakarta yang menggunakan tenaga listrik akan mengaspal di jalanan Ibu Kota.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rencananya ada 100 bus Transjakarta yang menggunakan tenaga listrik akan mengaspal di jalanan Ibu Kota pada 2021.

"Kita berencana tahun ini, mulai dengan 100 unit Transjakarta yang menggunakan tenaga listrik," kata Anies dalam diskusi virtual, Rabu (17/3/2021).

Menurut Anies, kendaraan listrik menjadi salah satu layak untuk dipertimbangkan. Sebab saat ini bus listrik dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

"Harapannya pemerintah mendorong demand, sehingga lebih banyak lagi yang nantinya akan bisa memproduksi dan masyarakat yang bisa menggunakan kendaraan berbasis listrik," ucapnya.

Dirut PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyatakan, sebagai langkah awal pihaknya akan mengoperasikan 100 unit bus listrik. Dari jumlah tersebut pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap.

"Harapan kita di HUT Jakarta nanti kita bisa berikan hadiah minimum 20-30 unit bus listrik di Juni 2021," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berapa Tarif Bus Listrik?

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan, tarif penumpang bus listrik Transjakarta juga tidak ada perubahan.

"Tentu polanya jika itu digunakan di koridor Transjakarta, tarifnya akan sama saat ini Rp 3.500. Jadi artinya selama pendekatan tarif dalam koridor Transjakarta itu akan mengikuti," kata Syafrin saat dikonfirmasi, Rabu (10/3/2021).

Kendati begitu, dia mengatakan untuk biaya dari PT Transjakarta ke pihak operator bus listrik belum ditentukan.

Selama ini pihak Transjakarta menggunakan skema rupiah per kilometer untuk menentukan biaya operasional bus yang dioperasikan oleh operator. Sedangkan biaya bus listrik per kilometer berbeda dengan bus dengan bahan bakar fosil atau mineral.

"Tentu komponen biaya operasional kendaraannya itu akan dihitung secara cermat oleh rekan-rekan di Badan Pengelola Barang dan Jasa DKI Jakarta," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.