Sukses

Komisi III DPR akan Gelar Fit and Proper Test Calon Kapolri Rabu Depan

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sudah dipilih oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri.

Liputan6.com, Jakarta Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo sudah dipilih oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Yang bersangkutan akan segera menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu 20 Januari 2021 di DPR.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry. Menurut dia, jadwal uji calon Kapolri itu sudah dalam rencana pihaknya.

"Hari Rabu minggu depan dalam rencana kami, sesuai hasil rapat internal Komisi III," kata Herman ketika dikonfirmasi, Jumat (15/1/2021).

Terkait agenda perdana dalam ujian bagi calon Kapolri tersebut, masih belum diputuskan. Menurut Herman, semuanya akan diputuskan Senin 18 Januari 2021.

"Senin akan kami susun," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Listyo Dipuji Novel Baswedan

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyambut baik kabar Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri. Novel menaruh harapan besar kepada Listyo Sigit agar dapat melakukan reformasi di internal Polri.

"Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga, Pak Sigit berani perbaiki Polri," ujar Novel dikutip dari akun Twitter pribadinya, @nazaqistsa Jumat (15/1/2021).

Harapan Novel Baswedan ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin saat Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-29 Tahun 2020.

Saat itu, Ma'ruf Amin menyatakan reformasi birokrasi di tubuh Polri harus menjadi prioritas dan dipercepat agar menjadi lembaga yang profesional, humanis, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu, juga untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia.

Sejalan dengan arahan Ma'ruf Amin, Novel melihat tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memang perlu dilakukan reformasi, mengingat banyak terjadi faksi.

"Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera," kata Novel.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.